Gempa Dangkal M5,8 Guncang Mamuju, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar di Lepas Pantai

Rabu, 08 Juni 2022 - 14:33 WIB
Gempa bumi dangkal M5,8 mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022) pukul 12.32 WIB. Foto kerusakan gempa Mamuju M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021) lalu. Foto/Ist
MAMUJU - Gempa bumi dangkal dengan kekuatan Magnitudo (M)5,8 mengguncang wilayah Pantai Barat Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022) pada pukul 12.32 WIB. Gempa terkini ini disebakan aktivitas sesar di lepas Pantai Mamuju.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, hasil analisis menunjukkan gempa Mamuju ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8.



Sementara daerah Palopo dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ), daerah Palu dengan skala intensitas II - III MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).



Sedangkan daerah Paser dengan skala intensitas II - III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Samarinda dengan skala intensitas II - III MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

Wilayah Sidrap dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ), daerah Pangkep dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

Kawasan Makassar dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ) dan daerah Masamba dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 13.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan M2,8.

Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tegasnya.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content