Antisipasi PMK, Dispernakan Waspadai Pengiriman Hewan Kurban dari Luar KBB

Rabu, 01 Juni 2022 - 13:21 WIB
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Barat mewaspadai pengiriman hewan kurban pada malam hari.Foto/dok
BANDUNG BARAT - Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan), Kabupaten Bandung Barat (KBB), mewaspadai adanya pedagang hewan kurban dari luar daerah masuk ke KBB dan tanpa dilengkapi surat keterangan sehat.

Kondisi tersebut rawan berpotensi menimbulkan kembali wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Padahal di KBB kondisinya sudah tidak ada lagi temuan kasus setelah 30 sapi yang sempat terpapar sembuh.

"Yang kami takutkan masih ada pedagang yang curi-curi waktu pengiriman hewan di malam hari. Apalagi menjelang Idul Adha permintaan hewan kurban pasti meningkat," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dispernakan, KBB, Wiwin Aprianti, Rabu (1/6/2022).



Baca juga: Suka Cita Cucu Marhaen Terima Bantuan Bedah Rumah di Hari Lahir Pancasila

Diakuinya, munculnya wabah PMK terhadap sejumlah hewan ternak di KBB salah satunya diakibatkan tidak terbendungnya jalur distribusi hewan dari luar daerah. Sehingga imbasnya, upaya menutup penyebaran wabah dari luar daerah tetap tidak bisa terbendung.

Untuk menanggulangi hal itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan satgas pangan. Serta mengajak kepada seluruh masyarakat agar membeli hewan ternak yang sehat dan tidak memaksakan membeli hewan dari wilayah rawan wabah.

"Lalu lintas hewan diperketat lagu, kita sudah koordinasi dengan polisi dan satgas pangan. Kita juga minta para bandar dan pengusaha untuk sama-sama berperan mencegah penularan wabah," tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya, semakin mendekati Hari Raya Idul Adha pihaknya akan semakin intensif melakukan monitoring ke pedagang dan bandar. Diharapkan tidak ada lagi kecolongan kasus yang muncul, yang bisa merugikan masyarakat.

"Beberapa wilayah seperti Lembang, Cisarua, Batujajar, dan Cipeundeuy, jadi perhatian khusus karena populasi sapi dan adanya pasar hewan, yang dikhawatirkan terjadi penularan PMK," pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content