Mencekam! Protes Pengusaha Miras di Sorong, Massa Blokade Jalan dan Rusak Lapak Pedagang
Jum'at, 27 Mei 2022 - 14:02 WIB
SORONG - Aksi protes massa meminta pertanggungjawaban HS, pengusaha miras oplosan di Sorong, meluas di kompleks Rufei hingga Boswesen, Distrik Sorong Barat.
Massa kesal dengan kematian enam warga Sorong, yang tewas usai diminta mencoba miras oplosan milik HS.
Dalam aksinya, massa melakukan perusakan beberapa lapak dagangan bensin eceran dan gerobak bakso di kompleks Tanjung. Lapak tersebut dirusak dan dibuang ke jalan raya, lalu dibakar massa.
"Yah, kami ini tidak tahu apa-apa. Tiba-tiba saja sudah dirusak orang. Kasihan kami hanya cari makan dengan berdagang bakso di sini. Sama sekali tidak mengetahui masalah mereka," katanya, Jumat (27/5/2022).
Pantauan SINDOnews, aksi massa meluas hingga di depan lampu merah Tanjung Batu, dekat pertokoan Kartini distrik Sorong Barat. Bahkan sampai ke depan Kompleks Gereja Imanuel, dekat pasar Boswesen, Kota Sorong.
Sejumlah warga Sorong, di sekitar Kompleks Rufei, Tanjung Batu, hingga Boswesen, merasa khawatir. Mereka tidak ingin kasus kerusuhan massa tahun 2019 lalu terulang kembali.
"Yah, kami was-was mas. Kami khawatir aksi massa ini terjadi seperti kerusuhan tahun 2019 lalu. Kami memilih di rumah saja," sambung Imran, salah satu warga Kompleks Tanjung Batu, Rufei Sorong.
Sementara itu, Kapolres Sorong Kota AKBP Johannes Kindangen meminta massa menghentikan aksi mereka. Proses dialog dengan massa pun dilakukan, karena aksi mereka mengganggu ketertiban umum.
Hingga kini, aparat kepolisian masih terus melakukan dialog dengan massa. Beberapa orang yang diduga provokator dalam aksi massa ini pun telah dikantongi identitasnnya.
Aparat Brimob dari Satuan Den B Sorong saat ini telah disiagakan di Markas Brimob Tampa Garam.
Massa kesal dengan kematian enam warga Sorong, yang tewas usai diminta mencoba miras oplosan milik HS.
Dalam aksinya, massa melakukan perusakan beberapa lapak dagangan bensin eceran dan gerobak bakso di kompleks Tanjung. Lapak tersebut dirusak dan dibuang ke jalan raya, lalu dibakar massa.
"Yah, kami ini tidak tahu apa-apa. Tiba-tiba saja sudah dirusak orang. Kasihan kami hanya cari makan dengan berdagang bakso di sini. Sama sekali tidak mengetahui masalah mereka," katanya, Jumat (27/5/2022).
Pantauan SINDOnews, aksi massa meluas hingga di depan lampu merah Tanjung Batu, dekat pertokoan Kartini distrik Sorong Barat. Bahkan sampai ke depan Kompleks Gereja Imanuel, dekat pasar Boswesen, Kota Sorong.
Sejumlah warga Sorong, di sekitar Kompleks Rufei, Tanjung Batu, hingga Boswesen, merasa khawatir. Mereka tidak ingin kasus kerusuhan massa tahun 2019 lalu terulang kembali.
Baca Juga
"Yah, kami was-was mas. Kami khawatir aksi massa ini terjadi seperti kerusuhan tahun 2019 lalu. Kami memilih di rumah saja," sambung Imran, salah satu warga Kompleks Tanjung Batu, Rufei Sorong.
Sementara itu, Kapolres Sorong Kota AKBP Johannes Kindangen meminta massa menghentikan aksi mereka. Proses dialog dengan massa pun dilakukan, karena aksi mereka mengganggu ketertiban umum.
Hingga kini, aparat kepolisian masih terus melakukan dialog dengan massa. Beberapa orang yang diduga provokator dalam aksi massa ini pun telah dikantongi identitasnnya.
Aparat Brimob dari Satuan Den B Sorong saat ini telah disiagakan di Markas Brimob Tampa Garam.
(san)
tulis komentar anda