Duh! Tujuh Tender Proyek Jalan di Makassar Dibatalkan
Kamis, 26 Mei 2022 - 16:42 WIB
"Ini menghambat lagi. Ini kan bisa jadi gagal tender lagi, tidak dikerjakan lagi. Saya sebenarnya bisa intervensi ke dalam, cuma nanti dikiranya ada apa-apa, bahwa saya main tunjuk-tunjuk orang," tukasnya.
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Helmy Budiman, juga mengaku belum mengetahui hal itu. Hanya saja, dirinya sudah berkali-kali memberi atensi kepada organisasi perangkat daerah (OPD) agar segera menjalankan program sehingga serapan anggaran bisa maksimal.
"Saya belum tahu kenapa bisa dibatalkan, tapi saya sudah desak tiga sektor, pendidikan, kesehatan dan ke-PU-an, serta teman-teman yang mengelola lorong wisata untuk menyegerakan," katanya.
Helmy berharap pada triwulan kedua ini, sudah ada progres yang signifikan, sebab hal ini sangat dibutuhkan untuk perkembangan perekonomian kota.
"Yang jelas untuk realisasi anggaran, kami harapkan memang di triwulan dua ini ada program signifikan. Kami harapkan semua memberikan multiplier effect untuk perekonomian kita," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum, Darlis, menuturkan tender jalan tersebut dibatalkan lantaran ada hal yang perlu diperbaiki. Terdapat perbedaan antara Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) dengan informasi yang tayang di laman LPSE.
Kata dia, informasi yang ditayangkan di LPSE seharusnya mengelompokkan proyek yang bernilai di atas Rp15 miliar dan yang di atas Rp15 miliar. Sementara yang ditayangkan hanya mengelompokkan jalan berdasarkan paket jalan yang telah ditetapkan.
"Kategori kecil itu yang anggaran Rp15 miliar ke bawah, kalau yang non kecil itu Rp15 miliar ke atas. Kemarin ada yg Rp15 miliar ke atas masuk ke kecil, itu tidak boleh karena ada Perpres yang mengatur. Satu paket jalan itu kan terdiri dari banyak jalan, di situ digabung antara yang kecil dan non kecil, padahal harusnya dipisah," urai Darlis.
Darlis mengatakan, kekeliruan itu terjadi kemungkinan dikarenakan ketidaktelitian staf di Dinas PU. Akhirnya, progres tender terpaksa dihentikan sementara.
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Helmy Budiman, juga mengaku belum mengetahui hal itu. Hanya saja, dirinya sudah berkali-kali memberi atensi kepada organisasi perangkat daerah (OPD) agar segera menjalankan program sehingga serapan anggaran bisa maksimal.
"Saya belum tahu kenapa bisa dibatalkan, tapi saya sudah desak tiga sektor, pendidikan, kesehatan dan ke-PU-an, serta teman-teman yang mengelola lorong wisata untuk menyegerakan," katanya.
Helmy berharap pada triwulan kedua ini, sudah ada progres yang signifikan, sebab hal ini sangat dibutuhkan untuk perkembangan perekonomian kota.
"Yang jelas untuk realisasi anggaran, kami harapkan memang di triwulan dua ini ada program signifikan. Kami harapkan semua memberikan multiplier effect untuk perekonomian kita," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum, Darlis, menuturkan tender jalan tersebut dibatalkan lantaran ada hal yang perlu diperbaiki. Terdapat perbedaan antara Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) dengan informasi yang tayang di laman LPSE.
Kata dia, informasi yang ditayangkan di LPSE seharusnya mengelompokkan proyek yang bernilai di atas Rp15 miliar dan yang di atas Rp15 miliar. Sementara yang ditayangkan hanya mengelompokkan jalan berdasarkan paket jalan yang telah ditetapkan.
"Kategori kecil itu yang anggaran Rp15 miliar ke bawah, kalau yang non kecil itu Rp15 miliar ke atas. Kemarin ada yg Rp15 miliar ke atas masuk ke kecil, itu tidak boleh karena ada Perpres yang mengatur. Satu paket jalan itu kan terdiri dari banyak jalan, di situ digabung antara yang kecil dan non kecil, padahal harusnya dipisah," urai Darlis.
Darlis mengatakan, kekeliruan itu terjadi kemungkinan dikarenakan ketidaktelitian staf di Dinas PU. Akhirnya, progres tender terpaksa dihentikan sementara.
tulis komentar anda