Gempa M 6,0 Getarkan Bengkulu, BPBD Sebut Belum Ada Laporan Kerusakan

Selasa, 17 Mei 2022 - 08:15 WIB
Gempa M6,0 getarkan Bengkulu, BPBD setempat belum terima laporan kerusakan.Foto/ilustrasi
BENGKULU - Gempa tektonik dengan Magnitudo M(6,0) mengguncang Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Selasa (17/5/2022) pukul 01.58 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut berlokasi di laut pada jarak 51 Kilometer (Km) arah Barat Daya, Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, pada kedalaman 10 km.

Baca juga: Ditampar Kawanan Pria di Bali, Artis Cantik Jennifer Rochelle Lapor Polisi



Kepala Bidang (Kabid) Tanggap Darurat, BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah mengatakan, berdasarkan laporan warga setempat merasakan cukup kencang guncangan gempa. Di mana saat kejadian itu serasa diayun-ayun.

"Dari pukul 02 dini hari tadi, kami sudah berkoordinasi ke BPBD Kabupaten Bengkulu Utara, sampai saat ini belum ada informasi kerusakan, paska gempa. Nanti kami akan informasikan terupdate," kata Khristian, saat dikonfirmasi, Selasa (17/5/2022).

Sementara itu, Camat Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Susanto mengatakan, kondisi masyarkat di Pulau Enggano, paska gempa masih tenang dan aman.

"Dampak gempa, Alhamdulilah tidak ada kerusakan di rumah penduduk dan perkantoran serta tidak ada korban jiwa. Warga masih tenang , tidak ada yang mengungsi," jelas Susanto.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu, Litman mengatakan, dari kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault. Gempa ini, kata Litman, berdampak dan dirasakan di daerah Kota Bengkulu dengan skala MMI, III - IV, III - IV Kabupaten Bengkulu Utara, III Kabupaten Kepahiang, III Kabupaten Rejang Lebong, dan skala IV-V di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata Litman.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content