Bupati Wajo Akan Fasilitasi Balita Penderita Hidrosefalus ke Dokter
Sabtu, 30 April 2022 - 18:41 WIB
WAJO - Bupati Wajo, Amran Mahmud , menjenguk balita penderita hidrosefalus di Kelurahan Sompe, Kecamatan Sabbangparu. Balita itu adalah Bilqis, berusia 1 tahun 8 bulan.
Putri dari pasangan Ahmad Yani dan Revirianty sampai sekarang belum dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Oleh karena itu, Amran mendorong agar Bilqis mendapat perawatan lebih lanjut. Ia pun siap memfasilitasi.
Baca Juga: Amran Mahmud
"Alhamdulillah dr Haris siap membantu segala sesuatu mulai penanganan pasien juga untuk biaya keluarga. Kita juga akan dukung melalui Baznas dan Lazismu untuk biaya lain yang dibutuhkan. Silakan didiskusikan dengan keluarga. Ini adalah ikhtiar kita untuk kesembuhan Ananda Bilqis. Paling penting juga kita harus selalu mendoakannya," bujuk Amran.
Amran Mahmud juga mengaku bahwa dirinya sudah meminta Kepala Dinas Sosial P2KBP3A Wajo untuk segera mengaktifkan kartu BPJS dari Revi dan Bilqis, karena Ahmad Yani masih tercatat aktif sebagai anggota PBI APBN. Juga agar segera diusulkan masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial untuk mempermudah mendapatkan bantuan sosial.
"Kepada Kepala Dinas Kesehatan, Camat, dan Kepala UPTD Puskesmas Sabbangparu serta Lurah Sompe untuk terus memantau perkembangan kondisi dari Bilqis," ucapnya.
Baca Juga: Amran Mahmud
Terkait keluarga Ahmad Yani belum terdaftar di DTKS sehingga belum terpilih sebagai penerima bantuan sosial, Kepala Dinas Sosial P2KBP3A Wajo, Ahmad Jahran menjelaskan bahwa salah satu alasannya karena data kependudukan yang bersangkutan belum diperbarui. Yang bersangkutan pernah meninggalkan daerah atau merantau.
"Kita sementara koordinasikan dengan Dinas Dukcapil untuk dibantu update datanya. Untuk pengusulan DTKS-nya sendiri sudah dilakukan sejak tahun 2021 lalu, cuma belum ada verifikasi dari Pusdatin Kemensos RI. Tetapi ini kita akan terus upayakan sebagaimana instruksi Bapak Bupati, termasuk pengaktifan BPJS Revi dan Bilqis," ucapnya.
Baca Juga: Amran Mahmud
Sebelumnya, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial P2KBP3A sudah menyerahkan bantuan juga ada santunan dari para donatur lainnya.
Putri dari pasangan Ahmad Yani dan Revirianty sampai sekarang belum dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Oleh karena itu, Amran mendorong agar Bilqis mendapat perawatan lebih lanjut. Ia pun siap memfasilitasi.
Baca Juga: Amran Mahmud
"Alhamdulillah dr Haris siap membantu segala sesuatu mulai penanganan pasien juga untuk biaya keluarga. Kita juga akan dukung melalui Baznas dan Lazismu untuk biaya lain yang dibutuhkan. Silakan didiskusikan dengan keluarga. Ini adalah ikhtiar kita untuk kesembuhan Ananda Bilqis. Paling penting juga kita harus selalu mendoakannya," bujuk Amran.
Amran Mahmud juga mengaku bahwa dirinya sudah meminta Kepala Dinas Sosial P2KBP3A Wajo untuk segera mengaktifkan kartu BPJS dari Revi dan Bilqis, karena Ahmad Yani masih tercatat aktif sebagai anggota PBI APBN. Juga agar segera diusulkan masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial untuk mempermudah mendapatkan bantuan sosial.
"Kepada Kepala Dinas Kesehatan, Camat, dan Kepala UPTD Puskesmas Sabbangparu serta Lurah Sompe untuk terus memantau perkembangan kondisi dari Bilqis," ucapnya.
Baca Juga: Amran Mahmud
Terkait keluarga Ahmad Yani belum terdaftar di DTKS sehingga belum terpilih sebagai penerima bantuan sosial, Kepala Dinas Sosial P2KBP3A Wajo, Ahmad Jahran menjelaskan bahwa salah satu alasannya karena data kependudukan yang bersangkutan belum diperbarui. Yang bersangkutan pernah meninggalkan daerah atau merantau.
"Kita sementara koordinasikan dengan Dinas Dukcapil untuk dibantu update datanya. Untuk pengusulan DTKS-nya sendiri sudah dilakukan sejak tahun 2021 lalu, cuma belum ada verifikasi dari Pusdatin Kemensos RI. Tetapi ini kita akan terus upayakan sebagaimana instruksi Bapak Bupati, termasuk pengaktifan BPJS Revi dan Bilqis," ucapnya.
Baca Juga: Amran Mahmud
Sebelumnya, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial P2KBP3A sudah menyerahkan bantuan juga ada santunan dari para donatur lainnya.
(luq)
tulis komentar anda