Perkumpulan Kader Bangsa Minta Pemerintah Gandeng Anak Muda Tangani Covid-19
Jum'at, 19 Juni 2020 - 23:42 WIB
SURABAYA - Perkumpulan Kader Bangsa meminta pemerintah, baik pusat maupun daerah menggandeng generasi muda untuk percepatan penanganan Covid-19. Ini mengingat negara ini diberkahi bonus demografi yakni surplus usia remaja atau kaum milenial.
Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho mengatakan, para pemuda siap membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19. Para milenial ini akan bergerak berbasis voluntary, kesukarelaan dan kepedulian. Ketika pandemi terjadi, kata dia, banyak kebingungan dan ketidakpastian di masyarakat.
"Mau tidak mau mereka (masyarakat) bergerak sendiri. Logika mereka sederhana, jika bukan mereka yang bergerak untuk melindungi diri mereka, siapa lagi yang akan melindungi," kata Dimas dikonfirmasi melalui telepon setelah menjadi pembicara webinar bertema Kelompok Diskusi Surabaya Berani, Jumat (19/6/2020).
Menurutnya, generasi muda bisa memberikan dampak signifikan dalam upaya memutus penyebaran Covid-19. Mereka bisa menjadi pengantar virus corona jika tidak mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Predator Anak Berkedok Dukun Ditangkap, 7 Bocah Jadi Korban Sodomi
Sebaliknya, jika disiplin menerapkan protokol kesehatan, anak muda juga dapat menjadi faktor pencegah pandemi. "Jika anak muda bisa diajak disiplin, angkanya perkembangan pandemi bisa ditekan secara signifikan," terang Dimas.
Dimas juga mengimbau pemerintah agar serius melibatkan generasi muda untuk tujuan penanganan sosial ekonomi pasca pandemi. Faktor kolaborasi antar komunitas anak muda adalah faktor utama menghadapi krisis dan kebangkitan ekonomi virus corona.
Baca juga: Jual Istri Lewat Medsos Sejak 2019, Alasan Pria Ini Mengagetkan
"Kepedulian anak muda untuk bergotong royong membantu masyarakat lemah akibat pandemi ini juga cukup konkrit. Lihat saja gerakan mereka di media sosial, partisipasi mereka mengajak komunitas-komunitas di masyarakat untuk membantu dan peduli terhadap warga yang terdampak. Saya kira itu luar biasa," imbuh Dimas.
Webinar ini membahas sejumlah isu perkembangan Covid-19. Selain Dimas, hadir pula perwakilan Gerakan Pemuda Ansor Surabaya Dafis Ubaidillah Assiiq, M. Andre Bakhtiar dari Komunitas Pemuda Wani Jogo Suroboyo, Kumara Adji Kusuma selaku Akademisi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sebagai pembicara, dan dimoderatori Andri Arianto, Akademisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho mengatakan, para pemuda siap membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19. Para milenial ini akan bergerak berbasis voluntary, kesukarelaan dan kepedulian. Ketika pandemi terjadi, kata dia, banyak kebingungan dan ketidakpastian di masyarakat.
"Mau tidak mau mereka (masyarakat) bergerak sendiri. Logika mereka sederhana, jika bukan mereka yang bergerak untuk melindungi diri mereka, siapa lagi yang akan melindungi," kata Dimas dikonfirmasi melalui telepon setelah menjadi pembicara webinar bertema Kelompok Diskusi Surabaya Berani, Jumat (19/6/2020).
Menurutnya, generasi muda bisa memberikan dampak signifikan dalam upaya memutus penyebaran Covid-19. Mereka bisa menjadi pengantar virus corona jika tidak mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Predator Anak Berkedok Dukun Ditangkap, 7 Bocah Jadi Korban Sodomi
Sebaliknya, jika disiplin menerapkan protokol kesehatan, anak muda juga dapat menjadi faktor pencegah pandemi. "Jika anak muda bisa diajak disiplin, angkanya perkembangan pandemi bisa ditekan secara signifikan," terang Dimas.
Dimas juga mengimbau pemerintah agar serius melibatkan generasi muda untuk tujuan penanganan sosial ekonomi pasca pandemi. Faktor kolaborasi antar komunitas anak muda adalah faktor utama menghadapi krisis dan kebangkitan ekonomi virus corona.
Baca juga: Jual Istri Lewat Medsos Sejak 2019, Alasan Pria Ini Mengagetkan
"Kepedulian anak muda untuk bergotong royong membantu masyarakat lemah akibat pandemi ini juga cukup konkrit. Lihat saja gerakan mereka di media sosial, partisipasi mereka mengajak komunitas-komunitas di masyarakat untuk membantu dan peduli terhadap warga yang terdampak. Saya kira itu luar biasa," imbuh Dimas.
Webinar ini membahas sejumlah isu perkembangan Covid-19. Selain Dimas, hadir pula perwakilan Gerakan Pemuda Ansor Surabaya Dafis Ubaidillah Assiiq, M. Andre Bakhtiar dari Komunitas Pemuda Wani Jogo Suroboyo, Kumara Adji Kusuma selaku Akademisi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sebagai pembicara, dan dimoderatori Andri Arianto, Akademisi UIN Sunan Ampel Surabaya.
(msd)
tulis komentar anda