Ipda Imam Agus Husein Meninggal Usai Demo Mahasiswa, Ini Penjelasan Polda Sultra
Senin, 11 April 2022 - 19:42 WIB
KENDARI - Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) berduka dengan gugurnya Ipda Imam Agus Husein, perwira unit Detasemen Gegana Brimob usai mengamankan aksi demo mahasiswa yang berakhir bentrok, Senin (11/4/2022).
Polda Sultra menyatakan meninggalnya Ipda Agus Imam Husein bukan karena keracunan gas air mata. Karena yang bersangkutan tidak berhubungan langsung dengan massa pendemo.
Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, saat kejadian Ipda Agus Imam Husein bertugas di unit mobil Baracuda sebagai pasukan pemukul terakhir.
"Korban stand by persiapan escape dan darurat. Dia pemukul paling belakang kalau kondisi sudah tak terkendali. Senjata terakhir kalau sudah tak terkendali," kata Kabid Humas kepada SINDOnews.
Kombes Pol Ferry Walintukan menjelaskan, yang bersangkutan mulai bertugas sejak pagi. "Demo selesai jam 15.00. Korban sekitar jam 15.30 mengaku sesak napas. Selanjutnya jam 17.30 Wita meninggal," ujarnya.
Menurutnya, hingga saat ini Kabid Dokkes belum menyampaikan penyebab pasti kematian korban. "Pasti kita ajukan untuk naik pangkat," pungkasnya.
Lihat Juga: Protes Pembatasan Kuota Serapan oleh Industri, Peternak Sapi di Boyolali Demo Mandi Susu
Polda Sultra menyatakan meninggalnya Ipda Agus Imam Husein bukan karena keracunan gas air mata. Karena yang bersangkutan tidak berhubungan langsung dengan massa pendemo.
Baca Juga
Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, saat kejadian Ipda Agus Imam Husein bertugas di unit mobil Baracuda sebagai pasukan pemukul terakhir.
"Korban stand by persiapan escape dan darurat. Dia pemukul paling belakang kalau kondisi sudah tak terkendali. Senjata terakhir kalau sudah tak terkendali," kata Kabid Humas kepada SINDOnews.
Kombes Pol Ferry Walintukan menjelaskan, yang bersangkutan mulai bertugas sejak pagi. "Demo selesai jam 15.00. Korban sekitar jam 15.30 mengaku sesak napas. Selanjutnya jam 17.30 Wita meninggal," ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, hingga saat ini Kabid Dokkes belum menyampaikan penyebab pasti kematian korban. "Pasti kita ajukan untuk naik pangkat," pungkasnya.
Lihat Juga: Protes Pembatasan Kuota Serapan oleh Industri, Peternak Sapi di Boyolali Demo Mandi Susu
(shf)
tulis komentar anda