Alat Rapid Test Buatan UGM Ini Mulai Diujicoba
Kamis, 18 Juni 2020 - 16:25 WIB
SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Pemkab Sleman menggelar skrining atau tes cepat COVID-19 bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Mlati II, Sleman, Kamis (18/6/2020).
Kegiatan ini mengunakan alat rapid diagnostis test (RDT) RI-GHA buatan UGM dan Unair Surabaya serta Laboratorium Hepatika Mataram, NTB.
Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM Prof Ova Emilia mengatakan pandemi COVID-19 membuat permasalahan kesehatan, semakin meningkat. Sebab masyarakat takut untuk mengakses fasilitas layanan kesehatan (faskes) tersebut sehingga banyak masalah kesehatan tidak tertangani dengan baik.
“Ini terjadi karena adanya stigma kurang baik di faskes tersebut,” kata Ova Emilia saat penyeragan alat RDT RIGHA kepada Pemkab Sleman di Puskesmas Mlati II, Sleman, Kamis (18/6/2020).
Untuk itu dengan mengetahui kondisi tenaga kesehatan (nakes) melalui uji cepat COVID-19 dengan alat RDT RIGHA ini dapat memastikan keamanan pelayanan bagi masyarakat umum dan fasilitas pelayanan kesehatan dapat terbebas dari stigma negatif serta tidak ada lagi pasien yang terlambat ditangani.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan memberikan apresiasi kepada UGM yang membuat alat RDT RI-GHA tersebut. Sebab dengan adanya alat tes RI-GHA tentu akan meyakinkan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa Sleman siap menyambut kenormalan baru, dengan berbagai fasilitas kesehatan yang sudah berstandart protokol COVID-19.
“Saya berharap alat tes tersebut dapat diproduksi secara massal agar seluruh masyarakat dapat melakukan tes RDT sehingga upaya tracking lebih maksimal,” harapnya.(Baca juga : UGM Wajibkan Calon Mahasiswa Bawa Hasil Rapid Test Corona )
Selain Puskesmas Mlati II, skrining nakes dengan alat RDT RIGHA juga akan dilaksanakan di seluruh puskesmas dan 76 dusun di Sleman. Tes massal kepada Nakes di Sleman serentak akan dilaksanakan pada 22 – 23 Juni 2020 dengan target sebanyak 1500 orang Nakes.
Kegiatan ini mengunakan alat rapid diagnostis test (RDT) RI-GHA buatan UGM dan Unair Surabaya serta Laboratorium Hepatika Mataram, NTB.
Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM Prof Ova Emilia mengatakan pandemi COVID-19 membuat permasalahan kesehatan, semakin meningkat. Sebab masyarakat takut untuk mengakses fasilitas layanan kesehatan (faskes) tersebut sehingga banyak masalah kesehatan tidak tertangani dengan baik.
“Ini terjadi karena adanya stigma kurang baik di faskes tersebut,” kata Ova Emilia saat penyeragan alat RDT RIGHA kepada Pemkab Sleman di Puskesmas Mlati II, Sleman, Kamis (18/6/2020).
Untuk itu dengan mengetahui kondisi tenaga kesehatan (nakes) melalui uji cepat COVID-19 dengan alat RDT RIGHA ini dapat memastikan keamanan pelayanan bagi masyarakat umum dan fasilitas pelayanan kesehatan dapat terbebas dari stigma negatif serta tidak ada lagi pasien yang terlambat ditangani.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan memberikan apresiasi kepada UGM yang membuat alat RDT RI-GHA tersebut. Sebab dengan adanya alat tes RI-GHA tentu akan meyakinkan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa Sleman siap menyambut kenormalan baru, dengan berbagai fasilitas kesehatan yang sudah berstandart protokol COVID-19.
“Saya berharap alat tes tersebut dapat diproduksi secara massal agar seluruh masyarakat dapat melakukan tes RDT sehingga upaya tracking lebih maksimal,” harapnya.(Baca juga : UGM Wajibkan Calon Mahasiswa Bawa Hasil Rapid Test Corona )
Selain Puskesmas Mlati II, skrining nakes dengan alat RDT RIGHA juga akan dilaksanakan di seluruh puskesmas dan 76 dusun di Sleman. Tes massal kepada Nakes di Sleman serentak akan dilaksanakan pada 22 – 23 Juni 2020 dengan target sebanyak 1500 orang Nakes.
(nun)
tulis komentar anda