Kontribusi 6 BUMD Belum Maksimal, Tidak Sampai 10 Persen dari PAD Makassar
Minggu, 10 April 2022 - 17:11 WIB
MAKASSAR - Kontribusi sejumlah Badan Usaha milik Daerah (BUMD) Kota Makassar masih belum maksimal untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tahun lalu saja, dividen yang disetorkan BUMD ke pemerintah kota diketahui tidak sampai menyentuh angka 10 persen terhadap PAD Rp1,2 triliun.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Makassar, Muh Dakhlan, mengakui minimnya setoran BUMD tersebut.
"Tahun lalu target PAD Rp1,2 triliun, jadi kalau dilihat kontribusi Perusda, tidak sampai 10 persen. Ya, 1 sampai 5 persen mungkin. Kecil sekali," kata Dakhlan.
Diketahui, ada 6 BUMD Kota Makassar. Yakni Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Parkir Makassar Raya, Perumda Air Minum (PDAM), Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya, PD Terminal Makassar Metro, PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan PD Rumah Potong Hewan (RPH).
Dari enam BUMD tersebut, PDAM diharapkan mampu menyetorkan dividen lebih banyak. Namun yang terjadi, tak ada setoran sama sekali pada tahun lalu. Sementara yang lain, tetap menyetor meski dikategorikan merugi.
“Kalau tidak salah, untuk Parkir sekitar Rp269 juta, sementara Pasar Rp176 juta,” ungkapnya.
Selain PDAM, Dakhlan mengaku pihaknya juga menaruh harapan besar pada Perumda Parkir. Namun nyatanya, juga masih belum maksimal. Padahal potensi terhadap sektor ini dinilai paling memungkinkan, apalagi berada di lingkungan perkotaan yang padat transportasi.
Tahun lalu saja, dividen yang disetorkan BUMD ke pemerintah kota diketahui tidak sampai menyentuh angka 10 persen terhadap PAD Rp1,2 triliun.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Makassar, Muh Dakhlan, mengakui minimnya setoran BUMD tersebut.
"Tahun lalu target PAD Rp1,2 triliun, jadi kalau dilihat kontribusi Perusda, tidak sampai 10 persen. Ya, 1 sampai 5 persen mungkin. Kecil sekali," kata Dakhlan.
Diketahui, ada 6 BUMD Kota Makassar. Yakni Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Parkir Makassar Raya, Perumda Air Minum (PDAM), Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya, PD Terminal Makassar Metro, PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan PD Rumah Potong Hewan (RPH).
Dari enam BUMD tersebut, PDAM diharapkan mampu menyetorkan dividen lebih banyak. Namun yang terjadi, tak ada setoran sama sekali pada tahun lalu. Sementara yang lain, tetap menyetor meski dikategorikan merugi.
“Kalau tidak salah, untuk Parkir sekitar Rp269 juta, sementara Pasar Rp176 juta,” ungkapnya.
Selain PDAM, Dakhlan mengaku pihaknya juga menaruh harapan besar pada Perumda Parkir. Namun nyatanya, juga masih belum maksimal. Padahal potensi terhadap sektor ini dinilai paling memungkinkan, apalagi berada di lingkungan perkotaan yang padat transportasi.
tulis komentar anda