Dramatis! Bidan di Pedalaman Papua 3 Jam Arungi Laut Antar Bayi Prematur dengan Metode Kanguru
Selasa, 05 April 2022 - 19:12 WIB
Apalagi harus menggunakan transportasi laut (menggunakan longboat) selama kurang lebih tiga jam.
"Saat kami rujuk bayi ini menggunakan metode Kangguru (bayi dalam dekapan) bidan atau ibunya agar bayi tidak kedinginan. Ditambah dengan membungkus bayi dengan selimut hangat. Kami lewati perjalanan dengan menggunakan longboat melalui jalur sungai dan laut hingga ke Bintuni selama kurang lebih tiga jam," ujarnya.
"Dan Puji Tuhan kami tiba dengan selamat bersama bayi dan ibu bayi serta beberapa tenaga medis Puskesmas Babo dan keluarga bayi yang ikut dalam proses rujuk menggunakan transportasi laut," jelas Sisilia.
Menurut Sisilia, metode Kangguru ini sudah diajarkan oleh Kepala Puskesmas kepada keluarga bayi. Namun karena pihak keluarga bayi tidak ada yang berani mencoba metode Kangguru untuk membawa bayi untuk di rujuk ke RSUD Bintuni, akhirnya dia yang ditunjuk untuk membawa bayi ke RSUD Bintuni.
"Saya yang ditunjuk untuk mendampingi membawa bayi dan ibunya ke Bintuni untuk mendapatkan pertolongan atau perawatan lebih lanjut," ungkapnya.
Dengan semua pertolongan Tuhan, lanjut Sisilia, semua proses perjalanan merujuk pasien bayi prematur tersebut berjalan lancar. Walaupun dengan kondisi terbatas, namun perjalanan hingga di tempat tujuan berjalan dengan baik.
"Semua karena anugerah Tuhan. Ternyata metode Kanguru sangat sangat dan sangat bermanfaat. Makasih Ibu Kepala Puskesmas Babo (ibu Sarce M), dokter Benn dan semua teman2 Bidan di PKM Babo dan juga perawat ( paman Firdaus) PKM Babo atas kerja samanya..TYB kita semua
#terusbekerjamenyelamatkanibudanbayi#" tulis Bidan Sisilia dalam unggahan ceritanya di media sosial Facebook.
Kisah sederhana perjuangan Bidan Sisilia yang membawa bayi Prematur dan ibunya ke RSUD Bintuni lewat jalur laut pun viral di media sosial Facebook. Aksi heroik bidan Sisilia mendapatkan empati dari sejumlah netizen di media sosial Facebook.
Mereka memberikan dukungan kepada Bidan Sisilia pada kolom komentar. Like dan care juga diberikan Netizen atas Perjuangan Bidan Sisilia yang sangat mulia ini.
"Saat kami rujuk bayi ini menggunakan metode Kangguru (bayi dalam dekapan) bidan atau ibunya agar bayi tidak kedinginan. Ditambah dengan membungkus bayi dengan selimut hangat. Kami lewati perjalanan dengan menggunakan longboat melalui jalur sungai dan laut hingga ke Bintuni selama kurang lebih tiga jam," ujarnya.
"Dan Puji Tuhan kami tiba dengan selamat bersama bayi dan ibu bayi serta beberapa tenaga medis Puskesmas Babo dan keluarga bayi yang ikut dalam proses rujuk menggunakan transportasi laut," jelas Sisilia.
Menurut Sisilia, metode Kangguru ini sudah diajarkan oleh Kepala Puskesmas kepada keluarga bayi. Namun karena pihak keluarga bayi tidak ada yang berani mencoba metode Kangguru untuk membawa bayi untuk di rujuk ke RSUD Bintuni, akhirnya dia yang ditunjuk untuk membawa bayi ke RSUD Bintuni.
"Saya yang ditunjuk untuk mendampingi membawa bayi dan ibunya ke Bintuni untuk mendapatkan pertolongan atau perawatan lebih lanjut," ungkapnya.
Dengan semua pertolongan Tuhan, lanjut Sisilia, semua proses perjalanan merujuk pasien bayi prematur tersebut berjalan lancar. Walaupun dengan kondisi terbatas, namun perjalanan hingga di tempat tujuan berjalan dengan baik.
"Semua karena anugerah Tuhan. Ternyata metode Kanguru sangat sangat dan sangat bermanfaat. Makasih Ibu Kepala Puskesmas Babo (ibu Sarce M), dokter Benn dan semua teman2 Bidan di PKM Babo dan juga perawat ( paman Firdaus) PKM Babo atas kerja samanya..TYB kita semua
#terusbekerjamenyelamatkanibudanbayi#" tulis Bidan Sisilia dalam unggahan ceritanya di media sosial Facebook.
Kisah sederhana perjuangan Bidan Sisilia yang membawa bayi Prematur dan ibunya ke RSUD Bintuni lewat jalur laut pun viral di media sosial Facebook. Aksi heroik bidan Sisilia mendapatkan empati dari sejumlah netizen di media sosial Facebook.
Mereka memberikan dukungan kepada Bidan Sisilia pada kolom komentar. Like dan care juga diberikan Netizen atas Perjuangan Bidan Sisilia yang sangat mulia ini.
tulis komentar anda