Liput Aksi Pemalangan Jalan 2 Wartawan iNews TV Papua Dikeroyok Massa
Selasa, 05 April 2022 - 13:37 WIB
JAYAPURA - Kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi. Kali ini menimpa jurnalis INews TV di Kepulauan Yapen, Yapen Andrew Woria dan Mesakh Robert Kamarea.
Korban dianiaya saat meliput aksi blokade di Jalan Raya Angkaisea, Kepulauan Yapen. Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka lebam di wajah dan memar disekujur tubuh. Tidak hanya itu, massa juga merusak kamera dan mengambil memori cardnya.
"Sekitar pukul 11.20, kami hendak melintas ke Yawakukat melewati Jalan Raya Angkaisera. Saya bersama rekan saya Mesak Yoberth Kamarea (kontri Waropen) melihat ada pemalangan jalan raya dan kami bermaksud ingin meliputnya," kata Andrew Woria, salah seorang korban, Selasa (5/4/2022).
Akan tetapi, kegiatan peliputan tersebut dicekal oleh warga setempat. Pihaknya pun sudah coba menjelaskan, bahwa mereka merupakan wartawan dan memiliki id card untuk meliput.
"Kami hendak menjelaskan identitas kami sebagai wartawan, namun emosi warga tak terbendung dan mulai memukul kami, dan kamera dipukul. Memori chard disita dan kami dipukul secara bergantian hingga sejumlah warga menyelamatkan kami," sambungnya.
Dilanjutkan dia, keadaan baru mulai terkendali saat petugas Dalmas tiba pukul 12.30.Selanjutnya, Yapen dan rekan-rekannya dievakuasi ke tempat aman.
"Keadaan saya, mata memar sebelah kanan berdarah, dan nyeri di kepala. Wajah dipukul dan mengalami bengkak. Saat ini kami diamankan di kendaraan Dalmas Polres Kepulauan Yapen untuk dievakuasi ke Kota Serui," tukasnya.
Korban dianiaya saat meliput aksi blokade di Jalan Raya Angkaisea, Kepulauan Yapen. Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka lebam di wajah dan memar disekujur tubuh. Tidak hanya itu, massa juga merusak kamera dan mengambil memori cardnya.
"Sekitar pukul 11.20, kami hendak melintas ke Yawakukat melewati Jalan Raya Angkaisera. Saya bersama rekan saya Mesak Yoberth Kamarea (kontri Waropen) melihat ada pemalangan jalan raya dan kami bermaksud ingin meliputnya," kata Andrew Woria, salah seorang korban, Selasa (5/4/2022).
Akan tetapi, kegiatan peliputan tersebut dicekal oleh warga setempat. Pihaknya pun sudah coba menjelaskan, bahwa mereka merupakan wartawan dan memiliki id card untuk meliput.
"Kami hendak menjelaskan identitas kami sebagai wartawan, namun emosi warga tak terbendung dan mulai memukul kami, dan kamera dipukul. Memori chard disita dan kami dipukul secara bergantian hingga sejumlah warga menyelamatkan kami," sambungnya.
Dilanjutkan dia, keadaan baru mulai terkendali saat petugas Dalmas tiba pukul 12.30.Selanjutnya, Yapen dan rekan-rekannya dievakuasi ke tempat aman.
"Keadaan saya, mata memar sebelah kanan berdarah, dan nyeri di kepala. Wajah dipukul dan mengalami bengkak. Saat ini kami diamankan di kendaraan Dalmas Polres Kepulauan Yapen untuk dievakuasi ke Kota Serui," tukasnya.
(hsk)
tulis komentar anda