Pengelola SPBU Tak Tambah Stok BBM, Permintaan Pengisian Masih Normal
Senin, 04 April 2022 - 18:45 WIB
BANDUNG BARAT - Kondisi antrean kendaraan yang mengisi BBM di sejumlah SPBU di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpantau normal. Tidak ada antrean kendaraan yang mengular panjang dikarenakan adanya migrasi penggunaan BBM jenis tertentu.
Seperti di SPBU 34.40507 Jalan Raya Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, antrean kendaraan yang mengisi BBM normal seperti hari-hari biasanya. Begitupun di SPBU 34.40513 yang berada di Jalan Raya Caringin, Kecamatan Padalarang, KBB, kondisinya ramai lancar.
Baca juga: Seluruh Harta Predator Seks Herry Wirawan Dirampas Negara untuk Biayai Hidup Korban
Kendaraan yang akan mengisi BBM baik jenis Pertalite, Solar, maupun Pertamax tidak terlalu mengantre. Kalaupun ada antrean dipengisian BBM jenis Solar, karena rata-rata pengisian truk yang jumlah liternya banyak. Sementara pengisian Pertamax banyak didatangi mobil, sementara pengguna motor dominan mengisi Pertalite.
"Kondisi kendaraan yang isi BBM ke sini normal seperti hari-hari biasa, tidak ada lonjakan pengisian untuk BBM tertentu, khususnya Pertalite," kata Pengawas SPBU 34.40513 di Jalan Raya Caringin, Kecamatan Padalarang, KBB, Dwi kepada MNC Portal Indonesia, Senin (4/4/2022).
Dwi mengatakan, sejak adanya keputusan dari pemerintah yang menaikan harga harga BBM jenis Pertamax pada Jumat (1/4/2022) lalu, pengisian BBM jenis Pertalite tidak melonjak signifikan. Sehingga pihaknya pun tidak meminta tambahan pengiriman ke pihak pertamina.
Itu mencirikan jika tidak terjadi peralihan konsumen pengguna Pertamax yang beralih ke Pertalite secara signifikan. Kalaupun ada jumlahnya tidak banyak, sebab selama ini pengguna BBM Pertamax kebanyakan adalah pengguna kendaraan roda empat. Sementara pengguna motor sebagian besar menggunakan Pertalite.
"Kalau di sini stok Pertalite setiap hari antara 16.000 sampai 24.000 liter, untuk Pertamax dan Solar gak jauh beda. Tapi itu juga tergantung permintaan dari kami, tapi sejak kenaikan normal-normal saja," tandasnya.
Salah seorang pengguna mobil Rizki (33) mengatakan, tetap lebih nyaman menggunakan BBM Pertamax untuk kendaraan pribadinya. Sebab selama ini sejak awal kendaraannya dibeli, BBM yang dipergunakan adalah Pertamax. "Dari awal pake Pertamax, mau ganti ke RON yang rendah rasanya gak pede. Paling saya belinya dikurangi literannya, karena harga naik," ucap pegawai swasta ini.
Seperti diketahui harga BBM jenis Pertamax RON 92 resmi naik per 1 April 2022 menjadi Rp12.500/liter dari sebelumnya Rp9.000/liter. Sementara Pertalite RON 90 harganya Rp7.650/liter, Pertamax Turbo Rp14.500, dan Solar Rp5.150/liter.
Seperti di SPBU 34.40507 Jalan Raya Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, antrean kendaraan yang mengisi BBM normal seperti hari-hari biasanya. Begitupun di SPBU 34.40513 yang berada di Jalan Raya Caringin, Kecamatan Padalarang, KBB, kondisinya ramai lancar.
Baca juga: Seluruh Harta Predator Seks Herry Wirawan Dirampas Negara untuk Biayai Hidup Korban
Kendaraan yang akan mengisi BBM baik jenis Pertalite, Solar, maupun Pertamax tidak terlalu mengantre. Kalaupun ada antrean dipengisian BBM jenis Solar, karena rata-rata pengisian truk yang jumlah liternya banyak. Sementara pengisian Pertamax banyak didatangi mobil, sementara pengguna motor dominan mengisi Pertalite.
"Kondisi kendaraan yang isi BBM ke sini normal seperti hari-hari biasa, tidak ada lonjakan pengisian untuk BBM tertentu, khususnya Pertalite," kata Pengawas SPBU 34.40513 di Jalan Raya Caringin, Kecamatan Padalarang, KBB, Dwi kepada MNC Portal Indonesia, Senin (4/4/2022).
Dwi mengatakan, sejak adanya keputusan dari pemerintah yang menaikan harga harga BBM jenis Pertamax pada Jumat (1/4/2022) lalu, pengisian BBM jenis Pertalite tidak melonjak signifikan. Sehingga pihaknya pun tidak meminta tambahan pengiriman ke pihak pertamina.
Itu mencirikan jika tidak terjadi peralihan konsumen pengguna Pertamax yang beralih ke Pertalite secara signifikan. Kalaupun ada jumlahnya tidak banyak, sebab selama ini pengguna BBM Pertamax kebanyakan adalah pengguna kendaraan roda empat. Sementara pengguna motor sebagian besar menggunakan Pertalite.
"Kalau di sini stok Pertalite setiap hari antara 16.000 sampai 24.000 liter, untuk Pertamax dan Solar gak jauh beda. Tapi itu juga tergantung permintaan dari kami, tapi sejak kenaikan normal-normal saja," tandasnya.
Salah seorang pengguna mobil Rizki (33) mengatakan, tetap lebih nyaman menggunakan BBM Pertamax untuk kendaraan pribadinya. Sebab selama ini sejak awal kendaraannya dibeli, BBM yang dipergunakan adalah Pertamax. "Dari awal pake Pertamax, mau ganti ke RON yang rendah rasanya gak pede. Paling saya belinya dikurangi literannya, karena harga naik," ucap pegawai swasta ini.
Seperti diketahui harga BBM jenis Pertamax RON 92 resmi naik per 1 April 2022 menjadi Rp12.500/liter dari sebelumnya Rp9.000/liter. Sementara Pertalite RON 90 harganya Rp7.650/liter, Pertamax Turbo Rp14.500, dan Solar Rp5.150/liter.
(msd)
tulis komentar anda