Gubernur Kalteng: Jadikan Peluncuran Core Value ASN BerAKHLAK sebagai Momentum Wujudkan Kalteng Berakhlak

Jum'at, 01 April 2022 - 16:25 WIB
Pemprov Kalteng meluncurkan Core Value ASN BerAkhlak dan sekaligus membuka workshop Kepemimpinan bagi Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022.
PALANGKA RAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) secara resmi meluncurkan Core Value ASN BerAkhlak dengn Employer Branding 'Bangga Melayani Bangsa', sekaligus membuka workshop Kepemimpinan bagi Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022.

Peluncuran dilaksanakan terpusat di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalimantan Tengah oleh Wakil Gubernur Edy Pratowo atas nama Gubernur Kalimantan Tengah, Kamis (31/3/2022) dihadiri oleh seluruh pejabat JPT Pratama/Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah secara luring, dan tidak kurang dari dua puluh lima ribu Aparatur Sipil Negra (ASN) Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Tengah yang mengikuti secara hybrid melalui virtual, kanal YouTube dan Facebook.

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran yang hadir langsung beberapa saat setelah peluncuran menyampaikan apresiasi dan mendukung penuh kegiatan ini, sebagai langkah tindak lanjut Pemprov Kalteng atas arahan Presiden Joko Widodo terkait Core Values (Nilai Dasar) ASN yang baru, yaitu BerAKHLAK.

“Secara terminologi, akhlak merupakan tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Sehingga akhlak yang baik tercermin pada perangai, tingkah laku, atau tabiat yang baik pula,” ucap Sugianto.

Menurut orang nomor wahid di Kalteng ini, ASN sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat di era kemajuan teknologi yang tidak bisa dibendung jangan sampai membuat identitas dan jati diri tercabut dari akarnya, serta yang paling utama adalah landasan akhlak yang membumi.



“Sebagai ASN di sektor apapun dia bekerja, landasan akhlak hendaknya menjadi penuntun utama dalam melaksanakan tugas dan pelayanan kepada masyarakat, dengan landasan akhlak yang kokoh, niscaya ASN akan terhindar dari perbuatan tercela,” ujarnya.

Sugianto menyebut bahwa dalam era Reformasi Birokrasi, perubahan harus dilakukan secara masif, konsekuen, dan konsisten. Guna tercapainya perbaikan dalam segala bidang, baik ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Reformasi Birokrasi merupakan perubahan pola pikir dan budaya kerja dari aparatur negara, yang merupakan upaya pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem dalam penyelenggaraan pemerintahan.



Perubahan menuju birokrasi dinamis tentu tidak bisa diraih dengan cara-cara lama. Diperlukan perubahan fundamental pada pola pikir dan sikap mental ASN yang tadinya hierarkis, menjadi lebih lincah dan inovatif.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More