Bebas Covid-19, 225 Santri Asal Jateng Kembali ke Ponpes Gontor
Rabu, 17 Juni 2020 - 20:30 WIB
SEMARANG - Setelah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan aman dari Covid-19, sebanyak 225 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor , Jawa Timur, asal Jawa Tengah (Jateng) diberangkatkan kembali ke tempat belajarnya.
Pemberangkatan rombongan santri tersebut dilakukan secara simbolis dan dilepas Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di halaman Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Rabu (16/6/2020). (baca juga: Ribuan Santri di Pasuruan Kembali ke Pesantren, Terapkan Protokol Kesehatan Ketat )
“Saya bersama Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor, untuk memulangkan para santri dari Jawa Tengah, mulai dari Kabupaten Pati, Semarang, Kendal, Demak dan sekitarnya. Ada 225 orang santri lebih hari ini diberangkatkan,” kata Wagub yang akrab disapa Gus Yasin.
Tidak hanya hari ini, pemberangkatan santri kembali ke pondok pesantrennya juga akan dilakukan Senin (22/6/2020). Menurutnya, pemerintah provinsi sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten dan kota.
“Saya tanya, Alhamdulillah, adik-adik datang langsung ke puskesmas, untuk meminta surat kesehatan dari puskesmas. Juga setelah itu saya senang, mereka langsung menuju Gugus Tugas Provinsi Jateng, untuk meminta manifest keberangkatan, nomor polisi kendaraannya, sopirnya, juga kernetnya,” ungkapnya.
Menurut dia, santri juga sudah melakukan rapid test. Gus Yasin mendapatkan informasi jika hasil tes itu menyatakan santri nonreaktif. Sehingga perjalanan santri kembali ke pondok pesantren ini boleh dilakukan.(baca juga: Puluhan Santri dari Mojokerto Kembali ke Ponpes Gontor )
Selain itu juga, pihaknya berpesan agar pondok pesantren untuk membuat Satgas Jogo Santri, dan juga tempat karantina di pondok selama 14 hari, terhitung dari mereka datang ke pesantren. Mereka disarankan agar tidak melakukan aktivitas kegiatan selama 14 hari di pondok pesantren. Dengan tujuan untuk memantau bagaimana kesehatannya.
“Kami juga meminta para santri untuk kordinasi dengan Satgas di daerahnya, terkait bagaimana nanti selama 14 hari ini bagaimana pasokan makanannya, sayur mayurnya bisa dikoordinir. Sehingga masuknya sayur mayur, bahan pokok makanan ini tidak menimbulkan penularan Covid-19,” imbuhnya.
Secara keseluruhan, dia berharap agar pemberangkatan santri ke pondok pesantren bisa lancar. Serta aturan protokol kesehatan bisa ditaati.
Pemberangkatan rombongan santri tersebut dilakukan secara simbolis dan dilepas Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di halaman Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Rabu (16/6/2020). (baca juga: Ribuan Santri di Pasuruan Kembali ke Pesantren, Terapkan Protokol Kesehatan Ketat )
“Saya bersama Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor, untuk memulangkan para santri dari Jawa Tengah, mulai dari Kabupaten Pati, Semarang, Kendal, Demak dan sekitarnya. Ada 225 orang santri lebih hari ini diberangkatkan,” kata Wagub yang akrab disapa Gus Yasin.
Tidak hanya hari ini, pemberangkatan santri kembali ke pondok pesantrennya juga akan dilakukan Senin (22/6/2020). Menurutnya, pemerintah provinsi sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten dan kota.
“Saya tanya, Alhamdulillah, adik-adik datang langsung ke puskesmas, untuk meminta surat kesehatan dari puskesmas. Juga setelah itu saya senang, mereka langsung menuju Gugus Tugas Provinsi Jateng, untuk meminta manifest keberangkatan, nomor polisi kendaraannya, sopirnya, juga kernetnya,” ungkapnya.
Menurut dia, santri juga sudah melakukan rapid test. Gus Yasin mendapatkan informasi jika hasil tes itu menyatakan santri nonreaktif. Sehingga perjalanan santri kembali ke pondok pesantren ini boleh dilakukan.(baca juga: Puluhan Santri dari Mojokerto Kembali ke Ponpes Gontor )
Selain itu juga, pihaknya berpesan agar pondok pesantren untuk membuat Satgas Jogo Santri, dan juga tempat karantina di pondok selama 14 hari, terhitung dari mereka datang ke pesantren. Mereka disarankan agar tidak melakukan aktivitas kegiatan selama 14 hari di pondok pesantren. Dengan tujuan untuk memantau bagaimana kesehatannya.
“Kami juga meminta para santri untuk kordinasi dengan Satgas di daerahnya, terkait bagaimana nanti selama 14 hari ini bagaimana pasokan makanannya, sayur mayurnya bisa dikoordinir. Sehingga masuknya sayur mayur, bahan pokok makanan ini tidak menimbulkan penularan Covid-19,” imbuhnya.
Secara keseluruhan, dia berharap agar pemberangkatan santri ke pondok pesantren bisa lancar. Serta aturan protokol kesehatan bisa ditaati.
(msd)
tulis komentar anda