Ribuan Santri di Pasuruan Kembali ke Pesantren, Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
loading...
![Ribuan Santri di Pasuruan...](https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2020/06/17/704/72428/ribuan-santri-di-pasuruan-kembali-ke-pesantren-terapkan-protokol-kesehatan-ketat-jpy.jpg)
Setelah libur panjang ribuan santri di Ponpes Besuk, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur kembali masuk ke pesentren dengan protokol kesehatan ketat, Rabu pagi (17/6/2020). Foto/iNews TV/Jaka Samudra
A
A
A
PASURUAN - Setelah libur panjang ribuan santri di pondok pesantren (ponpes) Besuk, Kabupaten Pasuruan , Jawa Timur kembali masuk ke pesentren dengan protokol kesehatan ketat. Hal itu untuk mencegah menyebaran COVID-19 di kalangan pesantren, Rabu pagi (17/6/2020).
Saat tiba di pesantren, satu persatu para santri menjalani pemeriksaan protokol kesehatan tim Satgas Penanggulangan COVID-19 di pintu gerbang masuk Ponpes Besuk, Desa Tanggulangi, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. (Baca juga: Sakit Hati Sering Ditolak Berhubungan Intim, Pria di Asahan Bunuh Istrinya)![Ribuan Santri di Pasuruan Kembali ke Pesantren, Terapkan Protokol Kesehatan Ketat]()
Pengasuh Ponpes Besuk, KH Badrus Salam menjelaskan, penerapan protokol kesehatan super ketat ini sengaja dilakukan oleh pihak pesantren dan tim satgas Penanggulangan COVID-19 untuk mencegah penyebaran virus corona di kalangan pesantren. “Santri diwajibkan memakai masker, cuci tangan, rapid test, jaga jarak serta disemprot cairan desinfetkan,” katanya. (Baca juga: Serangan Koloni Besar Belalang Kembara Resahkan Warga Sumba Timur)
Setelah itu mereka baru diizinkan masuk ke dalam asrama di dalam pesantren. Dia menambahkan, sebanyak 2.700 santri laki-laki dan perempuan masuk ke pondok secara bertahap dalam 5 gelombang. Sebelum masuk pondok, para santri diwajibkan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing sesuai dengan instruksi pengurus pesantren. Para santri ini sejak akhir Maret 2020 lalu dipulangkan ke rumah masing-masing akibat pandemic COVID-19.
Sementara itu, Kapolsek Kejayan, AKP Sugeng Prayitno menambahkan bahwa tim Satgas Penanganan COVID-19 akan terus melakukan pemantauan terhadap para santri yang sudah kembali ke pondok, dengan menurunkan tim medis setiap hari ke posko-posko di pesantren.
Saat tiba di pesantren, satu persatu para santri menjalani pemeriksaan protokol kesehatan tim Satgas Penanggulangan COVID-19 di pintu gerbang masuk Ponpes Besuk, Desa Tanggulangi, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. (Baca juga: Sakit Hati Sering Ditolak Berhubungan Intim, Pria di Asahan Bunuh Istrinya)
![Ribuan Santri di Pasuruan Kembali ke Pesantren, Terapkan Protokol Kesehatan Ketat](https://pict.sindonews.net/dyn/600/pena/sindo-article/original/2020/06/17/Pesantren%202.jpg)
Pengasuh Ponpes Besuk, KH Badrus Salam menjelaskan, penerapan protokol kesehatan super ketat ini sengaja dilakukan oleh pihak pesantren dan tim satgas Penanggulangan COVID-19 untuk mencegah penyebaran virus corona di kalangan pesantren. “Santri diwajibkan memakai masker, cuci tangan, rapid test, jaga jarak serta disemprot cairan desinfetkan,” katanya. (Baca juga: Serangan Koloni Besar Belalang Kembara Resahkan Warga Sumba Timur)
Setelah itu mereka baru diizinkan masuk ke dalam asrama di dalam pesantren. Dia menambahkan, sebanyak 2.700 santri laki-laki dan perempuan masuk ke pondok secara bertahap dalam 5 gelombang. Sebelum masuk pondok, para santri diwajibkan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing sesuai dengan instruksi pengurus pesantren. Para santri ini sejak akhir Maret 2020 lalu dipulangkan ke rumah masing-masing akibat pandemic COVID-19.
Sementara itu, Kapolsek Kejayan, AKP Sugeng Prayitno menambahkan bahwa tim Satgas Penanganan COVID-19 akan terus melakukan pemantauan terhadap para santri yang sudah kembali ke pondok, dengan menurunkan tim medis setiap hari ke posko-posko di pesantren.
(shf)