Puluhan Santri dari Mojokerto Kembali ke Ponpes Gontor
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Puluhan santri Pondok Pesantren Gontor dari Kabupaten Mojokerto kembali ke pesantren di sejumlah cabang se Jawa Timur, Rabu (17/6/2020).
Sebelum berangkat, para santri diwajibkan membawa surat sehat dan peralatan sesuai protokol kesehatan memakai masker dan membawa hand sanitizer. (Baca juga: Kabar Duka, KH Syamsul Hadi Aban, Salah Satu Pimpinan Pondok Gontor Wafat )
Keberangkatan puluhan santri Ponpes Gontor dari Kabupaten Mojokerto dilakukan secara bersamaan dengan dikoordinir alumni di pelataran parkir Pusat Perkulakan Sepatu, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Suasana haru dan isak tangis mewarnai keberangkatan para santri yang akan kembali ke Ponpes Gontor di sejumlah cabang di Jawa Timur.
Para orang tua terlihat ikhlas melepaskan putra-putrinya kembali ke pesantren meski di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Dari 80 santri terdapat santri yang sudah lama belajar di Ponpes dan ada juga calon murid yang akan mendaftar dan mengikuti tes di Ponpes Gontor. Selama berada di sana para orang tua dilarang mengikuti anaknya.
Seorang wali santri, Muhammad Mansur, mengatakan, dirinya telah mempersiapkan diri dengan matang. Selain persyaratan administrasi juga telah membekali anaknya dengan surat sehat dan keperluan untuk protokol kesehatan. Meski di tengah pandemi COVID-19, dia merasa tak khawatir dan lebih berserah diri kepada Allah SWT.
“Persiapan sudah semaksimal mungkin. Seperti surat sehat, daftarnya kan lewat online. Pemberkesan sudah lengkap semua, pembayaran sudah selesai. Berangkat bersama-sama. Wali murid ndak bisa ikut. Calon santri masih tes di sana. Rapid test tidak dimasukkan persyaratan dari rumah sakit,” kata Muhammad Mansur.
Pemberangkatan ini merupakan gelombang pertama santri Ponpes Gontor dari Kabupaten Mojokerto. Dengan rincian Gontor Putri 50 santri, Gontor Putra 45 santri. Sedangkan satu calon siswa mengundurkan diri. Para santri ini akan berangkat ke sejumlah cabang di Mantingan, Kediri dan Magelang.
Sebelum berangkat, para santri dan alumni telah berkoordinasi dengan Pemda dan Dinas Kesehatan untuk mendapatkan surat sehat santri sesuai dengan protokol kesehatan.
Koordinator Alumni Santri Ponpes Gontor Alfan Firdaus menjelaskan, ada satu santri mengundurkan diri dari Mojokerto. Kemungkinan untuk pengembalian uangnya setelah pengumuman tanggal 27-26, capel ada kelas 5, dan ada ustad pengabdian.
“Persiapan selama satu bulan sudah dilakukan dengan dipimpin Ketua IKPM dengan wali murid dan Camat Puri, juga wali santri dan koordinasi sudah lancar. Syarat-syarat kesehatan juga sudah selesai,” kata Alfan Firdaus.
Sebelum berangkat, para santri diwajibkan membawa surat sehat dan peralatan sesuai protokol kesehatan memakai masker dan membawa hand sanitizer. (Baca juga: Kabar Duka, KH Syamsul Hadi Aban, Salah Satu Pimpinan Pondok Gontor Wafat )
Keberangkatan puluhan santri Ponpes Gontor dari Kabupaten Mojokerto dilakukan secara bersamaan dengan dikoordinir alumni di pelataran parkir Pusat Perkulakan Sepatu, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Suasana haru dan isak tangis mewarnai keberangkatan para santri yang akan kembali ke Ponpes Gontor di sejumlah cabang di Jawa Timur.
Para orang tua terlihat ikhlas melepaskan putra-putrinya kembali ke pesantren meski di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Dari 80 santri terdapat santri yang sudah lama belajar di Ponpes dan ada juga calon murid yang akan mendaftar dan mengikuti tes di Ponpes Gontor. Selama berada di sana para orang tua dilarang mengikuti anaknya.
Seorang wali santri, Muhammad Mansur, mengatakan, dirinya telah mempersiapkan diri dengan matang. Selain persyaratan administrasi juga telah membekali anaknya dengan surat sehat dan keperluan untuk protokol kesehatan. Meski di tengah pandemi COVID-19, dia merasa tak khawatir dan lebih berserah diri kepada Allah SWT.
“Persiapan sudah semaksimal mungkin. Seperti surat sehat, daftarnya kan lewat online. Pemberkesan sudah lengkap semua, pembayaran sudah selesai. Berangkat bersama-sama. Wali murid ndak bisa ikut. Calon santri masih tes di sana. Rapid test tidak dimasukkan persyaratan dari rumah sakit,” kata Muhammad Mansur.
Pemberangkatan ini merupakan gelombang pertama santri Ponpes Gontor dari Kabupaten Mojokerto. Dengan rincian Gontor Putri 50 santri, Gontor Putra 45 santri. Sedangkan satu calon siswa mengundurkan diri. Para santri ini akan berangkat ke sejumlah cabang di Mantingan, Kediri dan Magelang.
Sebelum berangkat, para santri dan alumni telah berkoordinasi dengan Pemda dan Dinas Kesehatan untuk mendapatkan surat sehat santri sesuai dengan protokol kesehatan.
Koordinator Alumni Santri Ponpes Gontor Alfan Firdaus menjelaskan, ada satu santri mengundurkan diri dari Mojokerto. Kemungkinan untuk pengembalian uangnya setelah pengumuman tanggal 27-26, capel ada kelas 5, dan ada ustad pengabdian.
“Persiapan selama satu bulan sudah dilakukan dengan dipimpin Ketua IKPM dengan wali murid dan Camat Puri, juga wali santri dan koordinasi sudah lancar. Syarat-syarat kesehatan juga sudah selesai,” kata Alfan Firdaus.
(nth)