Kapolda Minta Sengketa PSHT di Madiun Bisa Diselesaikan Secara Damai
Rabu, 17 Juni 2020 - 14:15 WIB
MADIUN - Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Mohammad Fadil Imran bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah menggelar pertemuan dengan dua pimpinan perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Madiun.
Pertemuan tersebut digelar terkait adanya sidang putusan sengketa Yayasan Setia Hati Terate oleh Pengadilan Negeri (PN) kota Madiun yang rencananya akan digelar besok, Kamis (18 /6/2020).
"Mudah-mudahan, mekanisme islah nantinya bisa ditempuh. Polri juga TNI siap menjadi juru damai. Sehingga jiwa-jiwa ksatria akan muncul bukan sekedar simbolik namun menjadi implementasinya," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Rabu (17/6/2020).
Menurut Fadil, PSHT bukanlah sejarah pada saat ini saja. Namun sudah sejarah yang panjang dalam NKRI. Bahkan, silat adalah merupakan identitas bangsa.
"Silaturahim dan komunikasi adalah kuncinya. Kapolres dan dandim nantinya akan membuat event untuk silaturahim dan komunikasi serta guyub rukun. Sehingga, komunikasi dapat menyelesaikan hambatan dan akuntabilitas, persoalan bersama," imbuh Fadil.
Jenderal bintang dua ini berharap agar pada sidang besok Kamis (18 /6/2020) situasi bisa tetap kondusif dan terkendali. Sebab, akan banyak sekali yang mencoba untuk menjadi provokasi dan memperkeruh situasi.
"Maka, hal ini harus dibantu dengan mensosialisasikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama di media sosial (medsos), karena medsos ini jejaring sosial luas yang dapat disalahartikan orang yang tidak mengerti persoalan," tandas Fadil.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah menambahkan, silat ini sudah menjadi cabang olahraga internasional. Silat juga sudah menjadi kebanggaan warga Jatim dan Indonesia.
"Para tokoh-tokoh disini adalah panutan bagi anggotanya dalam berorganisasi, dan merupakan pesan moral bagi kita semua. Sehingga segala persoalan dapat di musyawarahkan dengan baik," imbuhnya.(Baca juga : Ribuan Santri di Pasuruan Kembali ke Pesantren, Terapkan Protokol Kesehatan Ketat )
Sementara itu, Zakaria salah satu tokoh PSHT yang hadir dalam pertemuan ini memastikan pada persidangan besok akan berjalan damai. Pihaknya juga ingin ada persatuan dari dua kubu.
"Kami tidak menyalahkan dan membenarkan posisi masing-masing dalam hal konsekuensi masalah hukum keperdataan. Saya yakin besok akan kondusif, kalaupun disalahkan silahkan persalahkan diri saya sendiri," kata Zakaria.
Pertemuan tersebut digelar terkait adanya sidang putusan sengketa Yayasan Setia Hati Terate oleh Pengadilan Negeri (PN) kota Madiun yang rencananya akan digelar besok, Kamis (18 /6/2020).
"Mudah-mudahan, mekanisme islah nantinya bisa ditempuh. Polri juga TNI siap menjadi juru damai. Sehingga jiwa-jiwa ksatria akan muncul bukan sekedar simbolik namun menjadi implementasinya," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Rabu (17/6/2020).
Menurut Fadil, PSHT bukanlah sejarah pada saat ini saja. Namun sudah sejarah yang panjang dalam NKRI. Bahkan, silat adalah merupakan identitas bangsa.
"Silaturahim dan komunikasi adalah kuncinya. Kapolres dan dandim nantinya akan membuat event untuk silaturahim dan komunikasi serta guyub rukun. Sehingga, komunikasi dapat menyelesaikan hambatan dan akuntabilitas, persoalan bersama," imbuh Fadil.
Jenderal bintang dua ini berharap agar pada sidang besok Kamis (18 /6/2020) situasi bisa tetap kondusif dan terkendali. Sebab, akan banyak sekali yang mencoba untuk menjadi provokasi dan memperkeruh situasi.
"Maka, hal ini harus dibantu dengan mensosialisasikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama di media sosial (medsos), karena medsos ini jejaring sosial luas yang dapat disalahartikan orang yang tidak mengerti persoalan," tandas Fadil.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah menambahkan, silat ini sudah menjadi cabang olahraga internasional. Silat juga sudah menjadi kebanggaan warga Jatim dan Indonesia.
"Para tokoh-tokoh disini adalah panutan bagi anggotanya dalam berorganisasi, dan merupakan pesan moral bagi kita semua. Sehingga segala persoalan dapat di musyawarahkan dengan baik," imbuhnya.(Baca juga : Ribuan Santri di Pasuruan Kembali ke Pesantren, Terapkan Protokol Kesehatan Ketat )
Sementara itu, Zakaria salah satu tokoh PSHT yang hadir dalam pertemuan ini memastikan pada persidangan besok akan berjalan damai. Pihaknya juga ingin ada persatuan dari dua kubu.
"Kami tidak menyalahkan dan membenarkan posisi masing-masing dalam hal konsekuensi masalah hukum keperdataan. Saya yakin besok akan kondusif, kalaupun disalahkan silahkan persalahkan diri saya sendiri," kata Zakaria.
(nun)
Lihat Juga :
tulis komentar anda