7 Bulan Berlalu, Polisi Belum Bisa Ungkap Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Senin, 21 Maret 2022 - 19:43 WIB
Menurut Rohman Hidayat, kuasa hukumnya, selama berbulan-bukan, kliennya terkatung-kantung karena tidak bisa pulang ke rumahnya yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP). "Ya, terkatung-katung, kadang (tinggal di (rumah) adiknya, kadang di istri mudanya, rumah itu (TKP) kosong, tidak ada aktivitas," ujar Rohman," ungkap Rohman.
Tidak hanya itu, sebagai pengelola Yayasan Bina Prestasi Nasional, Yosef pun kini tak mampu berbuat banyak. Pasalnya, dokumen-dokumen yayasan yang bergerak di bidang pendidikan itu juga masih berada di dalam TKP yang masih terpasang garis polisi.
"Selama ini, Pak Yosef tidak bisa masuk ke rumah. Banyak dokumen yayasan dan lainnya yang ada di dalam rumah tidak bisa diambil. Kegiatan Pak Yosef jadi tidak jelas, semuanya ada di rumah itu," jelasnya.
"Intinya, selama perkara ini belum terungkap, selama itu pula Pak Yosef tidak dapat masuk ke rumah," tandas Rohman.
Sebelumnya, Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana menargetkan, kasus pembunuhan sadis tersebut bakal terungkap awal 2022. Dia mengakui, dalam mengungkap perkara, memang tidak selalu cepat.
"Memang dalam pengungkapan satu perkara itu tergantung bukti-buktinya, ada yang cepat dan lama, seperti kasus perampokan My Bank itu cepat. Untuk kejadian di Subang mohon doanya, target saya awal tahun ini penyidik sedang mengumpulkan fakta-faktanya. Mohon kesabarannya, saya berkomitmen terhadap kasus ini," kata Suntana dalam kegiatan Rilis Akhir Tahun Polda Jabar di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (29/12/2021).
Bahkan, berdasarkan keterangan saksi potensial, Ditreskrimum Polda Jabar pun telah mengantongi sketsa wajah yang diduga kuat pelaku pembunuhan sadis itu.
"Kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi potensial dan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut. Sketsa wajah ini hasil dari tim Inafis Bareskrim," ungkap Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto di kesempatan yang sama.
Diketahui, warga Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang digegerkan penemuan dua mayat di dalam bagasi mobil Alphard, Rabu (18/8/2021) silam.
Tidak hanya itu, sebagai pengelola Yayasan Bina Prestasi Nasional, Yosef pun kini tak mampu berbuat banyak. Pasalnya, dokumen-dokumen yayasan yang bergerak di bidang pendidikan itu juga masih berada di dalam TKP yang masih terpasang garis polisi.
"Selama ini, Pak Yosef tidak bisa masuk ke rumah. Banyak dokumen yayasan dan lainnya yang ada di dalam rumah tidak bisa diambil. Kegiatan Pak Yosef jadi tidak jelas, semuanya ada di rumah itu," jelasnya.
"Intinya, selama perkara ini belum terungkap, selama itu pula Pak Yosef tidak dapat masuk ke rumah," tandas Rohman.
Sebelumnya, Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana menargetkan, kasus pembunuhan sadis tersebut bakal terungkap awal 2022. Dia mengakui, dalam mengungkap perkara, memang tidak selalu cepat.
"Memang dalam pengungkapan satu perkara itu tergantung bukti-buktinya, ada yang cepat dan lama, seperti kasus perampokan My Bank itu cepat. Untuk kejadian di Subang mohon doanya, target saya awal tahun ini penyidik sedang mengumpulkan fakta-faktanya. Mohon kesabarannya, saya berkomitmen terhadap kasus ini," kata Suntana dalam kegiatan Rilis Akhir Tahun Polda Jabar di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (29/12/2021).
Baca Juga
Bahkan, berdasarkan keterangan saksi potensial, Ditreskrimum Polda Jabar pun telah mengantongi sketsa wajah yang diduga kuat pelaku pembunuhan sadis itu.
"Kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi potensial dan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut. Sketsa wajah ini hasil dari tim Inafis Bareskrim," ungkap Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto di kesempatan yang sama.
Diketahui, warga Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang digegerkan penemuan dua mayat di dalam bagasi mobil Alphard, Rabu (18/8/2021) silam.
tulis komentar anda