8 Dokter di Jatim Meninggal karena COVID-19, Ini Harapan IDI
Selasa, 16 Juni 2020 - 16:45 WIB
MALANG - Sebanyak 8 dokter di Jawa Timur meninggal dunia karena COVID-19 . Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) Jawa Timur meminta para dokter disiplin menjalankan protokol kesehatan. Delapan dokter yang meninggal dunia itu termasuk 2 dokter meninggal pada Minggu (14/6/2020), yakni dokter Dibyo Hardjanto di Bangkalan dan dokter Deny Dwi Yuniarto di Sampang, Madura.
Data yang masuk ke IDI Jawa Timur, saat ini jumlah dokter yang positif COVID-19 tercatat sudah mencapai 61 dokter. Ketua IDI Jawa Timur, Sutrisno meminta para dokter yang bertugas menangani COVID-19 disiplin dalam bekerja, terutama menjalankan protokol kesehatan. (Baca juga: Rapid Test di Panti Jompo di Rembang Hasilnya Mengejutkan, 6 Orang Reaktif COVID-19)
“Sebanyak 25.300 dokter di Jawa Timur sudah saya ingatkan bahwa perjuangan melawan COVID-19 di klinik, rumah sakit dan pelayanan kesehatan akan berlangsung lama. Karena penularan terus terjadi dan kasusnya di Jawa Timur terus bertambah,” tandasnya. Selain itu, dia juga meminta masyarakat menjaga diri dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. (Baca juga: 5 Warga Positif COVID-19, Grobogan Terganjal Menuju New Normal)
IDI juga meminta seluruh manajemen rumah sakit di Jawa Timur untuk memberikan perhatian lebih kepada para dokter yang bertugas, khususnya peralatan perlindungan diri. Hal itu mengingat pandemi ini terus berkembang dan bahkan virus COVID-19 kini bisa bermutan keberbagai jaringan tubuh.
Sutrisno juga meminta kerja sama baik seluruh elemen, mulai para pimpinan daerah, sekolah dan lembaga pendidikan, serta masyarakat, untuk bersama-sama menjadi pion utama melakukan disiplin protokol kesehatan, menjadikan kebiasaan baru di masa kenormalan baru atau new normal.
Data yang masuk ke IDI Jawa Timur, saat ini jumlah dokter yang positif COVID-19 tercatat sudah mencapai 61 dokter. Ketua IDI Jawa Timur, Sutrisno meminta para dokter yang bertugas menangani COVID-19 disiplin dalam bekerja, terutama menjalankan protokol kesehatan. (Baca juga: Rapid Test di Panti Jompo di Rembang Hasilnya Mengejutkan, 6 Orang Reaktif COVID-19)
“Sebanyak 25.300 dokter di Jawa Timur sudah saya ingatkan bahwa perjuangan melawan COVID-19 di klinik, rumah sakit dan pelayanan kesehatan akan berlangsung lama. Karena penularan terus terjadi dan kasusnya di Jawa Timur terus bertambah,” tandasnya. Selain itu, dia juga meminta masyarakat menjaga diri dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. (Baca juga: 5 Warga Positif COVID-19, Grobogan Terganjal Menuju New Normal)
IDI juga meminta seluruh manajemen rumah sakit di Jawa Timur untuk memberikan perhatian lebih kepada para dokter yang bertugas, khususnya peralatan perlindungan diri. Hal itu mengingat pandemi ini terus berkembang dan bahkan virus COVID-19 kini bisa bermutan keberbagai jaringan tubuh.
Sutrisno juga meminta kerja sama baik seluruh elemen, mulai para pimpinan daerah, sekolah dan lembaga pendidikan, serta masyarakat, untuk bersama-sama menjadi pion utama melakukan disiplin protokol kesehatan, menjadikan kebiasaan baru di masa kenormalan baru atau new normal.
(shf)
tulis komentar anda