Survei IPO: Ketua PDIP Jawa Barat Ono Surono Puncaki Elektabilitas Pilgub Jabar

Kamis, 10 Maret 2022 - 16:37 WIB
"Tingkat keterpilihan PDIP teratas, dan ini membuktikan betapa kokohnya partai ini, tidak banyak partai yang mampu menahan laju isu sensitif seperti ujaran kebencian, apalagi berkaitan dengan identitas kultural masyarakat. Tetapi PDIP berhasil menjadi partai mapan yang kuat, sekali pun dihadapkan pada persoalan besar," kata Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah.

Jika membandingkan hasil Pemilu 2019, Dedi menemukan hanya PDIP yang memiliki tren peningkatan. Sementara partai lainnya alami penurunan, termasuk yang unggul saat Pemilu 2019 lalu yaitu Gerindra dan PKS.

"Terlihat jelas jika PDIP menjadi satu-satunya bergerak naik di saat semua Parpol di Jawa Barat menurun, ini bisa saja karena faktor tata kelola dan kepemimpinan ketua Parpolnya. Tidak dapat dihindari ada faktor tokoh, dan itu tentu saja Ono Surono sebagai ketuaā€¯ lanjut Dedi. Baca: Biadab! Seorang Kiai Dibacok saat Khusyuk Wiridan di Musala.



Dedi menjelaskan selain faktor kepemimpinan ketua PDI Jawa Barat, ada kemungkinan lain semisal faktor kinerja pemerintah pusat yang juga didominasi oleh PDIP. Di antaranya adalah bertambahnya pengetahuan publik atas kinerja Presiden Joko Widodo.

"Telaah kami, peningkatan ini terjadi karena bertambahnya pengetahuan publik atas kinerja Presiden yang mengemuka, terutama terkait pembangunan insfrastruktur dan terus bergulirnya vaksinasi. Bukan tidak mungkin itu berdampak ke perolehan suara Parpol di Jawa Barat," katanya.

Baca Juga: Tembok Rumah Ambles, Bocah SMP Pingsan Tertimpa Material Bangunan.

Senada dengan peningkatan elektabilitas PDIP, Ono Surono sebagai ketua PDIP Jawa Barat juga alami peningkatan popularitas dan elektabilitas. Terlebih sikap Ono yang cepat merespons ujaran kebencian yang dilakukan rekan separtainya Artedia Dahlan.

"Faktor responsif Ono Surono juga dapat memicu kepercayaan publik pada PDIP, dan terbukti meskipun gencar sekali propaganda politik menyudutkan PDIP, faktanya publik semakin percaya pada PDIP, ini tentu menarik," katas Dedi.

Diketahui, survei IPO digelar pada 1-7 Maret 2022 menggunakan metode multistage random sampling. Dengan total wawancara dilakukan kepada 880 responden. Margin of error sebesar 2,90%, akurasi data mencapai 95% asumsi simple random sampling.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More