Sembuhkan Wabah Penyakit di Tanah Arab, Sunan Kudus Pulang Bawa Batu Suci dari Baitul Magdis
Sabtu, 05 Maret 2022 - 05:04 WIB
Mendengar penjelasan itu, warga semakin ingin tahu dan terus mendengarkan paparan Sunan Kudus. Dengan cara ini, Sunan memperkenalkan ajaran Islam secara santun, tanpa melukai perasaan para penganut Hindu dan Budha kala itu. Itulah kehebatan Sunan yang menyampaikan dakwah secara praktis, membumi dan menyentuh hati warga.
Kisah lain yang menunjukkan kehebatan Sunan Kudus adalah cerita tentang sayembara doa untuk melenyapkan wabah penyakit di tanah Arab. Sebagaimana diketahui, Sunan Kudus juga seorang pengembara. Disebutkan bahwa Ja’far Sodiq ini pernah mengembara hingga ke India, lalu ke tanah Arab.
Dikisahkan, saat dia berada di Arab kala itu, terjadi wabah penyakit. Raja setempat berusaha melenyapkan wabah penyakit dengan berbagai cara. Namun, pandemi tak kunjung berlalu. Bahkan, demi bebas dari pandemi, penguasa Arab akhirnya mengadakan sayembara doa untuk menghilangkan wabah. Sayembara itu disemarakkan dengan hadiah besar jika ada yang berhasil. Sayangnya, tak satu pun peserta sayembara yang berhasil melenyapkan wabah.
Sunan Kudus yang kalau itu ada di sana, tergerak hatinya untuk melenyapkan keresahan warga karena pandemi. Ia pun bergegas mengahadap penguasa Arab dengan niat tulus untuk membantu. Namun, kedatangannya disambut sikap sinis.
Sang penguasa pun bertanya penuh keraguan. "Dengan apa tuan akan melenyapkan wabah penyakit itu?" "Dengan doa," jawab Ja’far Sodiq.
"Kalau hanya doa kami sudah puluhan kali melakukannya. Di tanah Arab ini banyak ulama dan syekh-syekh ternama sudah berdoa. Tapi mereka tak pernah berhasil mengusir wabah penyakit ini," tantang penguasa Arab itu.
Jawab Sunan, “Saya mengerti memang tanah arab ini gudangnya para ulama. Tapi jangan lupa, ada saja kekurangan sehingga doa mereka tidak terkabulkan".
Mendengar perkataan Sunan, sang raja makin berang. “Sungguh bernai tuan mengatakan demikian. Apa kekurangan mereka?”
"Anda yang menyebabkannya," kata Ja’far Sodiq dengan tenangnya. "Anda telah menjanjikan hadiah yang menggelapkan mata hati mereka sehingga doa mereka tidak ikhlas. Mereka berdoa hanya karena mengharapkan hadiah," sambungnya.
Jawaban Sunan seolah mengunci mulut penguasa Arab yang kemudian mengisyaratkan agar Sunan melaksanakan niatnya. Merasa diberi kesempatan, Sunan lalu berdoa dan membaca beberapa amalan. Dalam tempo singkat wabah penyakit mengganas di negeri Arab itupun lenyaplah. Beberapa orang yang menderita sakit keras secara mendadak langsung sembuh.
Kisah lain yang menunjukkan kehebatan Sunan Kudus adalah cerita tentang sayembara doa untuk melenyapkan wabah penyakit di tanah Arab. Sebagaimana diketahui, Sunan Kudus juga seorang pengembara. Disebutkan bahwa Ja’far Sodiq ini pernah mengembara hingga ke India, lalu ke tanah Arab.
Dikisahkan, saat dia berada di Arab kala itu, terjadi wabah penyakit. Raja setempat berusaha melenyapkan wabah penyakit dengan berbagai cara. Namun, pandemi tak kunjung berlalu. Bahkan, demi bebas dari pandemi, penguasa Arab akhirnya mengadakan sayembara doa untuk menghilangkan wabah. Sayembara itu disemarakkan dengan hadiah besar jika ada yang berhasil. Sayangnya, tak satu pun peserta sayembara yang berhasil melenyapkan wabah.
Sunan Kudus yang kalau itu ada di sana, tergerak hatinya untuk melenyapkan keresahan warga karena pandemi. Ia pun bergegas mengahadap penguasa Arab dengan niat tulus untuk membantu. Namun, kedatangannya disambut sikap sinis.
Sang penguasa pun bertanya penuh keraguan. "Dengan apa tuan akan melenyapkan wabah penyakit itu?" "Dengan doa," jawab Ja’far Sodiq.
"Kalau hanya doa kami sudah puluhan kali melakukannya. Di tanah Arab ini banyak ulama dan syekh-syekh ternama sudah berdoa. Tapi mereka tak pernah berhasil mengusir wabah penyakit ini," tantang penguasa Arab itu.
Jawab Sunan, “Saya mengerti memang tanah arab ini gudangnya para ulama. Tapi jangan lupa, ada saja kekurangan sehingga doa mereka tidak terkabulkan".
Mendengar perkataan Sunan, sang raja makin berang. “Sungguh bernai tuan mengatakan demikian. Apa kekurangan mereka?”
"Anda yang menyebabkannya," kata Ja’far Sodiq dengan tenangnya. "Anda telah menjanjikan hadiah yang menggelapkan mata hati mereka sehingga doa mereka tidak ikhlas. Mereka berdoa hanya karena mengharapkan hadiah," sambungnya.
Jawaban Sunan seolah mengunci mulut penguasa Arab yang kemudian mengisyaratkan agar Sunan melaksanakan niatnya. Merasa diberi kesempatan, Sunan lalu berdoa dan membaca beberapa amalan. Dalam tempo singkat wabah penyakit mengganas di negeri Arab itupun lenyaplah. Beberapa orang yang menderita sakit keras secara mendadak langsung sembuh.
tulis komentar anda