Tekan Emisi Karbon, PBNU Tanam 5.000 Pohon di Palembang

Jum'at, 04 Maret 2022 - 14:55 WIB
PBNU melakukan penanaman ribuan pohon sebagai upaya mereduksi CO² dan peningkatan produksi oksigen dalam kontribusi pengurangan emisi gas rumah kaca di Kota Palembang. Foto SINDOnews
PALEMBANG - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) melakukan penanaman ribuan pohon sebagai upaya mereduksi CO² dan peningkatan produksi oksigen dalam kontribusi pengurangan emisi gas rumah kaca di Kota Palembang.

Penanaman 5.000 pohon yang dipusatkan di Kampus B Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang tersebut juga memperingati Hari Lahir Nahdlatul Utama (NU) ke-99 tahun.

Wakil Ketua PBNU, Alissa Wahid mengatakan, penanaman pohon ini merupakan salah satu upaya pelestarian lingkungan di lingkungan kampus dalam jangka panjang. Sehingga, dalam beberapa tahun ke depan suasana kampus agar lebih hijau dan asri.



Dijelaskan Alissa, penanaman ribuan pohon tersebut juga diharapkan dapat membangun model kehidupan yang lebih ekologis dan memberikan manfaat bagi lingkungan kampus."Agar kampusnya nyaman, sejuk dan mengurangi kebutuhan untuk pendingin udara. Artinya mengurangi emisi karbon," ujar Alissa usai penanaman pohon, Jumat (4/3/2022).

Menurut Alissa, penanaman pohon juga merupakan bentuk dukungan terhadap program penghijauan yang digulirkan pemerintah. "Jangan lupa, Presiden Jokowi mencanangkan akan melakukan penanaman berjuta-juta pohon pada tahun ini. Apa yang dilakukan di UIN Raden Fatah hari ini adalah kick start yang bagus bagi kampus dan NU," ucapnya.

Beragam jenis pohon ditanam di kampus yang berlokasi di Jakabaring tersebut, diantaranya pohon merbau, mahoni, sirsak, kulai dan kemang. Ribuan pohon tersebut juga akan disebar di lahan kampus B UIN Jakabaring.

Sementara itu, Rektor UIN Raden Fatah, Nyayu Khodijah menilai, penanaman pohon merupakan bentuk kepedulian atas pelestarian lingkungan. Penghijauan di lingkungan kampus diharapkan dapat mengurangi polusi di perkotaan.

"Ini kepedulian UIN agar lingkungan kita lebih hijau dan sehat. Oksigen yang dihasilkan dan CO² yang diserap sangat penting untuk keberlanjutan manusia dan hewan agar bisa hidup lebih baik," jelasnya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content