Polemik Adzan dengan Gonggongan Anjing, MUI Papua Minta Menag Minta Maaf
Jum'at, 25 Februari 2022 - 16:17 WIB
"Jadi tidak perlu lagi kita membicarakan persoalan dan agama kita juga sudah jelas Lakum Dinukum Waliyadin, agamamu yang agamamu, agama kita ya agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, tidak ada masalah," tegasnya.
Menurutnya, baiknya sebagai menteri atau pejabat publik seluruh Indonesia berhati-hati mengomentari suatu persoalan. Dirinya tegas meminta hal demikian untuk tidak dilanjutkan, dan lebih fokus pada penyelesaian-penyelesaian persoalan yang masih terjadi.
"Hati-hati para pejabat seluruh Indonesia khususnya menteri-menteri untuk mengomentari persoalan-persoalan agama, mulai sekarang berhenti, mulai sekarang stop!."
"Harusnya kita berbicara masalah pemberantasan kemiskinan, pemberantasan buta huruf, dan persoalan-persoalan yang banyak dialami oleh umat kita, baik itu di Indonesia khususnya di tanah Papua, jangan membuat statmen yang menjadi gaduh," tegasnya.
"Tidak perlu membahas masalah adzan. Adzan ini jalan seperti biasa, kita saling menghargai saling menghormati, khususnya di Papua. Kita berteman dengan saudara kita yang lain, saya juga berteman dengan saudara saya pendeta, pastor dan tidak masalah, saya fikir berhenti dan stop bahas soal adzan," tandasnya.
Menurutnya, baiknya sebagai menteri atau pejabat publik seluruh Indonesia berhati-hati mengomentari suatu persoalan. Dirinya tegas meminta hal demikian untuk tidak dilanjutkan, dan lebih fokus pada penyelesaian-penyelesaian persoalan yang masih terjadi.
"Hati-hati para pejabat seluruh Indonesia khususnya menteri-menteri untuk mengomentari persoalan-persoalan agama, mulai sekarang berhenti, mulai sekarang stop!."
"Harusnya kita berbicara masalah pemberantasan kemiskinan, pemberantasan buta huruf, dan persoalan-persoalan yang banyak dialami oleh umat kita, baik itu di Indonesia khususnya di tanah Papua, jangan membuat statmen yang menjadi gaduh," tegasnya.
"Tidak perlu membahas masalah adzan. Adzan ini jalan seperti biasa, kita saling menghargai saling menghormati, khususnya di Papua. Kita berteman dengan saudara kita yang lain, saya juga berteman dengan saudara saya pendeta, pastor dan tidak masalah, saya fikir berhenti dan stop bahas soal adzan," tandasnya.
(shf)
tulis komentar anda