Ridwan Kamil Sebut Kolaborasi Pentahelix Bawa Indonesia Maju
Rabu, 23 Februari 2022 - 15:13 WIB
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpandangan kolaborasi pentahelix bisa menbawa kemajuan untuk Indonesia. Kolaborasi ini terdiri dari, pemerintah, komunitas, akademisi , pebisnis dan media.
"Kalau pentahelix ini kompak Insya Allah semua tantangan pembangunan bisa kita selesaikan," kata Ridwan dalam diskusi virtual bertajuk Pentingnya Kolaborasi Melalui Komunitas Untuk Indonesia Maju yang digelar oleh DPP GEMPAR Indonesia, Icommunity, HIPMI, dan TIM Rabu (23/2).
Ridwan menuturkan, setidaknya sekarang ada 3 tantangan utama para pemuda Indonesia. Pertama pemasan global atau global warming yang membuat iklim semakin tak menentu dan bencana semakin banyak.
Kedua adalah distrupsi digital. Di mana untuk menjadi pemenang harus menguasai tekonologi. Ketiga adalah distrupsi pandemi. Di mana Covid-19 telah banyak menghentikan kegiatan sosial, ekonomi dan pendidikan. "Pemuda kita bahwa tahun 2022 ke depan 3 isu ini harus direspon," kata mantan Wali Kota Bandung tersebut.
"Kesimpulannya adalah mari songsong indonesia emas dengan ekonomi hijau, ekonomi digital dan ekonomi kreatif. Kemudian gunakan terorinya dengan pentahelix kita sambut Indonesia maju, jadi anak mudanya produktif kemudian ekonomi 5 persen, demokrasi sosial politiknya damai," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun berpandangan demikian. Menurutnya kolaborasi antara pemerintah dengan pihak-pihak lainnya penting untuk memajukan Indonesia.
"Kami di Jakarta selama ini mengikhtiarkan kemajuan lewat kolaborasi sehingga kemajuan kota bukan hanya dikerjakan pemerintah tapi seluruh elemen masyarakat termasuk kokunitas," kata Anies.
Sementara itu, Ketua Umum DPP GEMPAR Indonesia Yohanes Sirait mengatakan, target Indonesia untuk menjadi negara 6 besar kekuatan ekonomi dunia harus diwujudkan. Untuk menuju Indonesia emas 2045, dia menilai ada 3 isu besar yang harus dikerjakan.
Pertama terkait sumber daya manusia (SDM), teknologi dan alam. "Kita tahu Indonesia akan mencapai bonus demografi. Ini membuat dunia akan berkembang cepat dari segi manusia," ucap Yohanes. Baca: Lepas 550 Calon Mahasiswa Al Azhar Mesir, Ini Pesan Ridwan Kamil.
Dari segi alam, kata Yohanes, iklim sudah semakin tak menentu. Bahkan ada penelitian yang menyebutkan Jakarta akan tenggelam. Begitu pula Miami di Amerika Serikat yang terancam tenggelam akibat naiknya permukaan air laut secara signifikan.
Sedangkan dalam aspek teknologi, media sosial dianggap bukan lagi dunia maya, melainkan sudah seperti dunia nyata. Oleh karena itu, jika tidak berkembang, maka Indonesia akan menyiakan bonus demografi yang didapat.
"Di era tekonologi, isu sara itu mengemuka, bukan hanya di Indonesia di negara belahan dunia lain juga. Teknologi saat ini untuk memecah belah, alam bukan untuk melestrikan. Kita harus menghentikan segala perpecahan ini," tutup Yohanes.
"Kalau pentahelix ini kompak Insya Allah semua tantangan pembangunan bisa kita selesaikan," kata Ridwan dalam diskusi virtual bertajuk Pentingnya Kolaborasi Melalui Komunitas Untuk Indonesia Maju yang digelar oleh DPP GEMPAR Indonesia, Icommunity, HIPMI, dan TIM Rabu (23/2).
Ridwan menuturkan, setidaknya sekarang ada 3 tantangan utama para pemuda Indonesia. Pertama pemasan global atau global warming yang membuat iklim semakin tak menentu dan bencana semakin banyak.
Kedua adalah distrupsi digital. Di mana untuk menjadi pemenang harus menguasai tekonologi. Ketiga adalah distrupsi pandemi. Di mana Covid-19 telah banyak menghentikan kegiatan sosial, ekonomi dan pendidikan. "Pemuda kita bahwa tahun 2022 ke depan 3 isu ini harus direspon," kata mantan Wali Kota Bandung tersebut.
"Kesimpulannya adalah mari songsong indonesia emas dengan ekonomi hijau, ekonomi digital dan ekonomi kreatif. Kemudian gunakan terorinya dengan pentahelix kita sambut Indonesia maju, jadi anak mudanya produktif kemudian ekonomi 5 persen, demokrasi sosial politiknya damai," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun berpandangan demikian. Menurutnya kolaborasi antara pemerintah dengan pihak-pihak lainnya penting untuk memajukan Indonesia.
"Kami di Jakarta selama ini mengikhtiarkan kemajuan lewat kolaborasi sehingga kemajuan kota bukan hanya dikerjakan pemerintah tapi seluruh elemen masyarakat termasuk kokunitas," kata Anies.
Sementara itu, Ketua Umum DPP GEMPAR Indonesia Yohanes Sirait mengatakan, target Indonesia untuk menjadi negara 6 besar kekuatan ekonomi dunia harus diwujudkan. Untuk menuju Indonesia emas 2045, dia menilai ada 3 isu besar yang harus dikerjakan.
Pertama terkait sumber daya manusia (SDM), teknologi dan alam. "Kita tahu Indonesia akan mencapai bonus demografi. Ini membuat dunia akan berkembang cepat dari segi manusia," ucap Yohanes. Baca: Lepas 550 Calon Mahasiswa Al Azhar Mesir, Ini Pesan Ridwan Kamil.
Dari segi alam, kata Yohanes, iklim sudah semakin tak menentu. Bahkan ada penelitian yang menyebutkan Jakarta akan tenggelam. Begitu pula Miami di Amerika Serikat yang terancam tenggelam akibat naiknya permukaan air laut secara signifikan.
Sedangkan dalam aspek teknologi, media sosial dianggap bukan lagi dunia maya, melainkan sudah seperti dunia nyata. Oleh karena itu, jika tidak berkembang, maka Indonesia akan menyiakan bonus demografi yang didapat.
"Di era tekonologi, isu sara itu mengemuka, bukan hanya di Indonesia di negara belahan dunia lain juga. Teknologi saat ini untuk memecah belah, alam bukan untuk melestrikan. Kita harus menghentikan segala perpecahan ini," tutup Yohanes.
(nag)
tulis komentar anda