Hapus Stigma Negatif Poso Lewat Buku Panglima Damai Poso

Selasa, 08 Februari 2022 - 20:44 WIB
Sementara itu, Ustaz Adnan Asal, menyampaikan buku itu berkisah perjalanan upaya perdamaian atas konflik Poso. Diakuinya, masa-masa kelam itu sangat membekas dan meninggalkan luka. Ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri mayat tergeletak di mana-mana.

Ustaz Adnan bercerita kala itu dirinya sebagai sosok orang tua dan tokoh masyarakat muslim lantas dibaiat menjadi Imam Mujahidin atau Panglima Muslim. Tatkala mulai banyak orang yang meninggalkan Poso , ia bertekad memastikan memberi perlindungan kepada umat muslim dan membuatnya bertahan di Poso.

Baca Juga: IPW: Konflik Poso bergeser, warga vs Polisi

Menurut dia, guna mencapai perdamaian, pihaknya terus membangun komunikasi dengan bupati dan unsur forkopimda Poso kala itu. Pihaknya mendorong pertemuan antar-seluruh tokoh agama. Meski diakuinya setiap kali disepakati perdamaian pada siang hari, tapi malamnya perang kembali pecah.

"Siang kita berdiskusi lalu berdamai, tapi malamnya diserang dan pecah lagi. Sudah beberapa kali berdamai tapi ujungnya selalu konflik," ujarnya.

Hingga akhirnya, seluruh pihak bersepakat berkumpul di Malino dan mencapai kesepakatan perdamaian dalam Deklarasi Malino. Total ada 10 poin dalam Deklarasi Malino, mulai kesepakatan menghentikan perang, menyerahkan senjata hingga penegakan supremasi hukum.

Setelah deklarasi damai itu, ia mengakui masih ada letupan dari pihak-pihak yang tidak menerima atau belum puas dengan kesepakatan dalam deklarasi damai. Beruntung, serangan sporadis itu bisa diantisipasi.
(tri)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content