Viral Pedagang Bakso Diduga Pura-pura Pingsan, Polisi Belum Bisa Sebut Modus Penipuan
Kamis, 03 Februari 2022 - 20:58 WIB
SALATIGA - Polres Salatiga belum bisa memastikan aksi pedagang bakso yang diduga pura-pura pingsan di lingkungan Perumahan Asabri, Randuacir, Argomulyo Salatiga merupakan modus penipuan atau bukan.
Kasi Humas Polres Salatiga AKP Hari Slamet Triyanto mengatakan, Polres Salatiga belum bisa memastikan apakah itu modus penipuan yang sengaja dilakukan pedagang bakso itu untuk dikasihani waga apa tidak. Karena pada saat kejadian, masyarakat sekitar juga tetap membantu sebagaimana budaya masyarakat Indonesia dan sampai saat ini juga belum ada laporan dari masyarakat terkait kasus penipuan seperti itu.
"Jadi Kami belum bisa memastikan bahwa kejadian tersebut adalah modus penipuan. Namun kita tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-berhati dan jangan mudah terprovokasi. Dan jangan sampai juga nanti ada kejadian, sebagai contoh ada kecelakaan, masyarakat juga acuh tak acuh," katanya, Kamis (3/2/2022).
Dia menyatakan, masyarakat mungkin bisa menduga ada modus penipuan dalam kejadian jatuhnya pedagang bakso di lingkungan Perumahan Asabri, Randuacir, Argomulyo, Salatiga setelah melihat rekaman kamera CCTV.
Namun, kata dia, polisi tidak bisa serta merta membuat kesimpulan sebelum ada alat bukti yang menguatkan adanya modus penipuan dalam peristiwa itu.
"Dalam menyimpulkan dugaan modus penipuan atau tidak, kami harus mengacu atau berdasarkan data dan fakta (keterangan baik korban maupun saksi). Dan sampai saat ini belum ada laporan masuk utamanya korban yang merasa ditipu," ujarnya. Baca: Viral, Pedagang Bakso Diduga Sengaja Menjatuhkan Diri Agar Dikasihani Warga.
Namun sebagai tindakan awal untuk mengantisipasi adanya korban modus penipuan, Polres Salatiga merespon kejadian tersebut dengan mengintensifkan patroli dan memberikan imbauan kepada warga untuk berhati-hati serta jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang beredar di masyarakat maupun dunia maya.
"Pimpinan telah memerintah jajaran Polres Salatiga untuk merespon kejadian tersebut dengan mengintesifkan patroli dan memberikan imbaun kepada masyarakat untuk lebih berhati-berhati dan jangan mudah terprovokasi. Informasi yang beredar, sebaiknya diteliti dulu kebenarannya," pungkasnya.
Kasi Humas Polres Salatiga AKP Hari Slamet Triyanto mengatakan, Polres Salatiga belum bisa memastikan apakah itu modus penipuan yang sengaja dilakukan pedagang bakso itu untuk dikasihani waga apa tidak. Karena pada saat kejadian, masyarakat sekitar juga tetap membantu sebagaimana budaya masyarakat Indonesia dan sampai saat ini juga belum ada laporan dari masyarakat terkait kasus penipuan seperti itu.
"Jadi Kami belum bisa memastikan bahwa kejadian tersebut adalah modus penipuan. Namun kita tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-berhati dan jangan mudah terprovokasi. Dan jangan sampai juga nanti ada kejadian, sebagai contoh ada kecelakaan, masyarakat juga acuh tak acuh," katanya, Kamis (3/2/2022).
Dia menyatakan, masyarakat mungkin bisa menduga ada modus penipuan dalam kejadian jatuhnya pedagang bakso di lingkungan Perumahan Asabri, Randuacir, Argomulyo, Salatiga setelah melihat rekaman kamera CCTV.
Namun, kata dia, polisi tidak bisa serta merta membuat kesimpulan sebelum ada alat bukti yang menguatkan adanya modus penipuan dalam peristiwa itu.
"Dalam menyimpulkan dugaan modus penipuan atau tidak, kami harus mengacu atau berdasarkan data dan fakta (keterangan baik korban maupun saksi). Dan sampai saat ini belum ada laporan masuk utamanya korban yang merasa ditipu," ujarnya. Baca: Viral, Pedagang Bakso Diduga Sengaja Menjatuhkan Diri Agar Dikasihani Warga.
Namun sebagai tindakan awal untuk mengantisipasi adanya korban modus penipuan, Polres Salatiga merespon kejadian tersebut dengan mengintensifkan patroli dan memberikan imbauan kepada warga untuk berhati-hati serta jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang beredar di masyarakat maupun dunia maya.
"Pimpinan telah memerintah jajaran Polres Salatiga untuk merespon kejadian tersebut dengan mengintesifkan patroli dan memberikan imbaun kepada masyarakat untuk lebih berhati-berhati dan jangan mudah terprovokasi. Informasi yang beredar, sebaiknya diteliti dulu kebenarannya," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda