New Normal, Pengelola Wisata Harus Siap Jalankan Protokol Kesehatan Ketat

Jum'at, 12 Juni 2020 - 10:00 WIB
Koperasi Noto Wono sendiri membawahi pengelolaan sembilan destinasi wisata di Dlingo, Bantul. Mulai dari Pinus Pengger, Penus Becici hingga Seribu Batu.

Meski mengaku siap memberlakuan protokol kesehatan secara ketat, Ipung sapaan akrab Purwo Harsono, berharap pemerintah bisa memberikan edukasi tentang protab pelaksanaan protokol kesehatan bagi tenaga wisata. Ipung berharap ada pelatihan bagi pekerja wisata yang berada di garda depan menghadapi pengunjung. Misalnya untuk petugas pintu masuk mereka perlu diberikan edukasi bagaimana menghadapi pengunjung yang bandel tidak mau melaksanakan protokol kesehatan.

"Misalnya kalau ada yang marah saat dicek diminta pakai masker, atau kalau ada yang suhunya di atas 38 (derajat Celcius) terus marah-marah karena kita larang masuk objek wisata. Nah petugas kami butuh pelatihan bagaimana SOP-nya menghadapi yang seperti ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Yogyakarta, Aji Sukmono menyebut hutan Pinus Mangunan ini menjadi salah satu contoh keberhasilan kerja sama dengan masyarakat. Pola kerja sama ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, termasuk mampu memberikan PAD bagi pemerintah. Aji Sukomon merinci pada 2017 objek wisata dibawah Koperasi Noto Wono ini berhasil menyetor ke PAD sebesar Rp1,9 miliar. Kemudian pada 2018 meningkat menjadi Rp2,04 miliar dan 2019 bertambah lagi sebesar Rp2,4 miliar.
(abd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content