Pembangunan Jalan Konsorsium di Kobar masih Belum Maksimal
Rabu, 26 Januari 2022 - 11:13 WIB
KOTAWARINGIN BARAT - Program Konsorsium gaya baru yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, khususnya melalui Dinas PUPR Kobar sejauh ini sudah ada hasilnya. Namun dari hasil evaluasi masih ada beberapa perusahaan yang belum menuntaskannya.
Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman mengatakan, program konsorsium gaya baru dalam pembangunan jalan ini sudah berjalan beberapa tahun. Tapi masih ada sejumlah perusahaan di beberapa wilayah yang penyelesaiannya alami keterlambatan.
"Alhmdulillah program konsorsium ini sudah ada hasilnya, namun hasil evaluasi di daerah-daerah tertentu, contohnya di Kotawaringin Lama memang ada keterlambatan dari pada pengerjaan konsorsium itu," katanya,Rabu 26 Januari 2022.
Makaperusahaan yang belum menyelesaikan Program Konsorsium itu perlu diingatkan, tentuna dikomunikasikan dengan manajemen agar mendapat kepastian kepada segera menyelesaikannya. "Kami berharappembangunan jalan agar bisa cepat selesai dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar," sebutya.
Menurutnyadengan ulasan Kotawaringin Baratsebesar 10.075.900 Km2 ini, kalau hanya denganmengandalkan APBD itu sangat kurang. Sebabuntuk membangun itu membutuhkan sekitar Rp3,7 triliun. Baca: Bahaya, Kasus Peredaran Narkoba di Sumsel Terus Menggila.
"Makauntuk mensiasatinya dibuat skema oleh Ibu Bupati beserta jajarannya yaitu konsorsiuam gaya baru, artinya pemerintah juga ikut, masyarakat juga ikut dan perusahaan, sehingga sama-sama membangun daerah ini,' katanya.
Bambang menitipkan pesanpihak ketiga tidak hanya melakukan pembangunan jalan kemudian setelah selesai ditinggal. Tapijuga dapat bertanggung jawab untuk bisa memeliharanya. "Kalau ada kerusakan ya supaya segera diperbaiki, kalau ada lubang segera ditambah,' pungkasnya.
Lihat Juga: Warga Ngawi Syukuran Pembangunan Jalan Bringin-Boan Rampung Setelah Bertahun-tahun Rusak
Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman mengatakan, program konsorsium gaya baru dalam pembangunan jalan ini sudah berjalan beberapa tahun. Tapi masih ada sejumlah perusahaan di beberapa wilayah yang penyelesaiannya alami keterlambatan.
"Alhmdulillah program konsorsium ini sudah ada hasilnya, namun hasil evaluasi di daerah-daerah tertentu, contohnya di Kotawaringin Lama memang ada keterlambatan dari pada pengerjaan konsorsium itu," katanya,Rabu 26 Januari 2022.
Makaperusahaan yang belum menyelesaikan Program Konsorsium itu perlu diingatkan, tentuna dikomunikasikan dengan manajemen agar mendapat kepastian kepada segera menyelesaikannya. "Kami berharappembangunan jalan agar bisa cepat selesai dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar," sebutya.
Menurutnyadengan ulasan Kotawaringin Baratsebesar 10.075.900 Km2 ini, kalau hanya denganmengandalkan APBD itu sangat kurang. Sebabuntuk membangun itu membutuhkan sekitar Rp3,7 triliun. Baca: Bahaya, Kasus Peredaran Narkoba di Sumsel Terus Menggila.
"Makauntuk mensiasatinya dibuat skema oleh Ibu Bupati beserta jajarannya yaitu konsorsiuam gaya baru, artinya pemerintah juga ikut, masyarakat juga ikut dan perusahaan, sehingga sama-sama membangun daerah ini,' katanya.
Bambang menitipkan pesanpihak ketiga tidak hanya melakukan pembangunan jalan kemudian setelah selesai ditinggal. Tapijuga dapat bertanggung jawab untuk bisa memeliharanya. "Kalau ada kerusakan ya supaya segera diperbaiki, kalau ada lubang segera ditambah,' pungkasnya.
Lihat Juga: Warga Ngawi Syukuran Pembangunan Jalan Bringin-Boan Rampung Setelah Bertahun-tahun Rusak
(nag)
tulis komentar anda