Reisa Broto Asmoro, Bangsawan Keraton Solo yang Kini Jubir COVID-19
Kamis, 11 Juni 2020 - 20:23 WIB
SOLO - Kemunculan Reisa Broto Asmoro yang menjadi juru bicara Gugus Tugas COVID-19 menyita berhatian publik. Dokter berparas cantik ini ternyata keluarganya berasal dari Kota Solo dan memiliki gelar kebangsawanan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Perempuan ayu itu bernama asli Reisa Kartikasari . Nama belakang yang sekarang dipakai berasal dari nama suaminya, Kanjeng Pangeran Tedjodiningrat Broto Asmoro. "Kebetulan suaminya (Reisa) itu adik saya, Tedjodiningrat Broto Asmoro. Itu nama besar keluarga trah dari garis ayah saya, Bapak saya kan Hartono Broto Asmoro," kata Raden Ayu (RAy) Febri Hapsari Dipokusumo saat dihubungi SINDOnews, Kamis (11/6/2020).
Febri Hapsari merupakan istri dari Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Dipokusumo yang merupakan anak dari Raja Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo Pakoe Boewono (PB) XII.( )
Menurut Febri, Reisa memiliki gelar kebangsawanan dari Keraton Solo yakni Kanjeng Mas Ayu Tumenggung (KMAT). Gelar itu diberikan karena saat menyandang Puteri Indonesia bidang Lingkungan 2010, Reisa terlibat aktid dalam kegiatan pelestarian budaya, mengangkat produk-produk herbal Nusantara, dan budaya adiluhung bangsa Indonesia.
Reisa Broto Asmoro lahir di Malang, Jawa Timur, 28 Desember 1985 ketika kedua orang tuanya tinggal di sana. Namun, kini keluarga, termasuk orang tua Reisa menetap di Jakarta. "Eyang dan ibunya semuanya asli Solo, cuma sudah lama tinggal di Jakarta," ungkap Febri yang enggan membeberkan nama kedua orang tua Reisa berikut alamatnya di Solo.
Setiap Lebaran, Reisa dan keluarganya juga mudik ke Solo. Rumah yang dituju adalah kediaman eyangnya di Solo. Keluarga Reisa juga datang ke rumah Febri Hapsari Dipokusumo dan sowan ke Sinuhun dan Kanjeng Ratu. "Untuk tahun ini tidak, karena kondisinya lagi seperti ini (wabah COVID-19 )," katanya.
Selain momen Lebaran, Reisa dan keluarga biasanya ke Solo ketika ada acara di keraton, seperti Jumenengan Raja, upacara Gunungan dan lain-lain.
Febri menuturkan, ketika mengetahui Reisa Broto Asmoro dipilih menjadi juru bicara Gugus Tugas COVID-19, keluarga di Solo tidak begitu kaget karena selama ini adik iparnya sangat aktif mengampanyekan protokol kesehatan melalui media sosial. Bahkan Reisa juga kerap menjadi narasumber di sebuah acara.
"Ketika pilihannya ke dokter Reisa, kami turut bersyukur dan men-support. Sebagai orang Solo dan dia memiliki kapasitas, kemampuan, comunication skill-nya juga bagus. Dia memang expert di bidangnya untuk menyampaikan edukasi kesehatan," ujarnya. "Jadi menurut saya sudah pas karena memang sudah fokus ke sana memberi edukasi kepada masyarakat," kata Febri.
Febri berharap Reisa bisa menjalankan amanah yang diemban dengan baik guna membantu pemerintah. Perannya dinilai sangat penting karena selain memberikan data yang akurat kepada masyarakat, penyampaiannya juga harus dapat diterima secara baik, sehingga masyarakat menjadi lebih melek edukasi kesehatan.
Perempuan ayu itu bernama asli Reisa Kartikasari . Nama belakang yang sekarang dipakai berasal dari nama suaminya, Kanjeng Pangeran Tedjodiningrat Broto Asmoro. "Kebetulan suaminya (Reisa) itu adik saya, Tedjodiningrat Broto Asmoro. Itu nama besar keluarga trah dari garis ayah saya, Bapak saya kan Hartono Broto Asmoro," kata Raden Ayu (RAy) Febri Hapsari Dipokusumo saat dihubungi SINDOnews, Kamis (11/6/2020).
Febri Hapsari merupakan istri dari Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Dipokusumo yang merupakan anak dari Raja Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo Pakoe Boewono (PB) XII.( )
Menurut Febri, Reisa memiliki gelar kebangsawanan dari Keraton Solo yakni Kanjeng Mas Ayu Tumenggung (KMAT). Gelar itu diberikan karena saat menyandang Puteri Indonesia bidang Lingkungan 2010, Reisa terlibat aktid dalam kegiatan pelestarian budaya, mengangkat produk-produk herbal Nusantara, dan budaya adiluhung bangsa Indonesia.
Reisa Broto Asmoro lahir di Malang, Jawa Timur, 28 Desember 1985 ketika kedua orang tuanya tinggal di sana. Namun, kini keluarga, termasuk orang tua Reisa menetap di Jakarta. "Eyang dan ibunya semuanya asli Solo, cuma sudah lama tinggal di Jakarta," ungkap Febri yang enggan membeberkan nama kedua orang tua Reisa berikut alamatnya di Solo.
Setiap Lebaran, Reisa dan keluarganya juga mudik ke Solo. Rumah yang dituju adalah kediaman eyangnya di Solo. Keluarga Reisa juga datang ke rumah Febri Hapsari Dipokusumo dan sowan ke Sinuhun dan Kanjeng Ratu. "Untuk tahun ini tidak, karena kondisinya lagi seperti ini (wabah COVID-19 )," katanya.
Selain momen Lebaran, Reisa dan keluarga biasanya ke Solo ketika ada acara di keraton, seperti Jumenengan Raja, upacara Gunungan dan lain-lain.
Febri menuturkan, ketika mengetahui Reisa Broto Asmoro dipilih menjadi juru bicara Gugus Tugas COVID-19, keluarga di Solo tidak begitu kaget karena selama ini adik iparnya sangat aktif mengampanyekan protokol kesehatan melalui media sosial. Bahkan Reisa juga kerap menjadi narasumber di sebuah acara.
"Ketika pilihannya ke dokter Reisa, kami turut bersyukur dan men-support. Sebagai orang Solo dan dia memiliki kapasitas, kemampuan, comunication skill-nya juga bagus. Dia memang expert di bidangnya untuk menyampaikan edukasi kesehatan," ujarnya. "Jadi menurut saya sudah pas karena memang sudah fokus ke sana memberi edukasi kepada masyarakat," kata Febri.
Febri berharap Reisa bisa menjalankan amanah yang diemban dengan baik guna membantu pemerintah. Perannya dinilai sangat penting karena selain memberikan data yang akurat kepada masyarakat, penyampaiannya juga harus dapat diterima secara baik, sehingga masyarakat menjadi lebih melek edukasi kesehatan.
(abd)
tulis komentar anda