Tindaklanjuti Laporan Warga, Disperdastri Gowa Sidak Minyak Goreng
Selasa, 25 Januari 2022 - 09:36 WIB
SUNGGUMINASA - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdastri) Kabupaten Gowa melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok minyak goreng di sejumlah toko atau swalayan.
Kepala Disperdastri Kabupaten Gowa , Andi Sura Suaib mengatakan, sidak dilaksanakan karena ada laporan dari masyarakat tekait dugaan penimbunan minyak goreng dan harga yang masih belum stabil.
"Ada informasi dari masyarakat, katanya stok minyak goreng langka di pasaran atau diduga terjadi penimbunan. Olehnya itu, kita langsung cek kebenarannya di lapangan," ungkap Andi Sura Suaib, Senin (24/1/2022) malam, usai memantau stok minyak goreng di ritel modern.
Dia memaparkan, hasil pemantauan bersama tim di beberapa toko, baik Alfamart hingga Indomaret, memang sebagian besar tidak menjajakan minyak goreng karena stok telah habis terjual.
Warga menghabiskan stok yang tersedia kurang dari satu jam. Selain itu, stok yang diperoleh dari distributor tidak seimbang dengan permintaan masyarakat.
Andi Sura juga menjelaskan, dari pengakuan pengelola Alfamart dan Alfamidi, mereka hanya mendapatkan jatah dari distributor minyak sebanyak 2 sampai 3 dos.
Namun ada satu toko retail seperti Alfamart yang terletak di Jalan Masjid Raya Sungguminasa, ditemukan menyimpan sebanyak 5 dos minyak goreng merek Fortuna dan Sania.
"Di Alfamart ada kami temukan 5 dos minyak goreng tersimpan. Hanya saja, pemilik toko mengaku tidak menimbun, melainkan dijual secara online. Namun saya meminta agar minyak goreng dijual secara langsung saja ke warga, jadi warga sekitar bisa langsung membeli. Jadi soal adanya infornasi penimbunan kami tidak menemukan," terang Andi Sura.
Sejauh ini, harga minyak goreng di sejumlah pasar dan toko kembali normal dengan harga Rp14.000 per liter dari harga Rp18.000 per liter.
"Kami juga minta kepada masyarakat agar membeli minyak goreng sesuai dengan kebutuhan biar semua dapat mengkonsumsinya, sambil menunggu stok atau ketersediaan juga kembali normal dari distributor," harapnya.
Kepala Disperdastri Kabupaten Gowa , Andi Sura Suaib mengatakan, sidak dilaksanakan karena ada laporan dari masyarakat tekait dugaan penimbunan minyak goreng dan harga yang masih belum stabil.
"Ada informasi dari masyarakat, katanya stok minyak goreng langka di pasaran atau diduga terjadi penimbunan. Olehnya itu, kita langsung cek kebenarannya di lapangan," ungkap Andi Sura Suaib, Senin (24/1/2022) malam, usai memantau stok minyak goreng di ritel modern.
Dia memaparkan, hasil pemantauan bersama tim di beberapa toko, baik Alfamart hingga Indomaret, memang sebagian besar tidak menjajakan minyak goreng karena stok telah habis terjual.
Warga menghabiskan stok yang tersedia kurang dari satu jam. Selain itu, stok yang diperoleh dari distributor tidak seimbang dengan permintaan masyarakat.
Andi Sura juga menjelaskan, dari pengakuan pengelola Alfamart dan Alfamidi, mereka hanya mendapatkan jatah dari distributor minyak sebanyak 2 sampai 3 dos.
Namun ada satu toko retail seperti Alfamart yang terletak di Jalan Masjid Raya Sungguminasa, ditemukan menyimpan sebanyak 5 dos minyak goreng merek Fortuna dan Sania.
"Di Alfamart ada kami temukan 5 dos minyak goreng tersimpan. Hanya saja, pemilik toko mengaku tidak menimbun, melainkan dijual secara online. Namun saya meminta agar minyak goreng dijual secara langsung saja ke warga, jadi warga sekitar bisa langsung membeli. Jadi soal adanya infornasi penimbunan kami tidak menemukan," terang Andi Sura.
Sejauh ini, harga minyak goreng di sejumlah pasar dan toko kembali normal dengan harga Rp14.000 per liter dari harga Rp18.000 per liter.
"Kami juga minta kepada masyarakat agar membeli minyak goreng sesuai dengan kebutuhan biar semua dapat mengkonsumsinya, sambil menunggu stok atau ketersediaan juga kembali normal dari distributor," harapnya.
(agn)
tulis komentar anda