Dewan Minta PLN Lebih Transparan Soal Keluhan Kenaikan Tagihan
Kamis, 11 Juni 2020 - 17:03 WIB
Meski menekankan tidak ada kenaikan tarif, Irwan menjelaskan bahwa semestinya PLN bisa melihat hal ini berpotensi dapat bergejolak di masyarakat sehingga penting seefisien mungkin informasi seperti ini dapat sampai ke mereka agar rasa penasaran mereka dapat terjawab.
"Perlu ada tranparansi untuk masyarakat mengadu, perlu ada respon cepat, dengan komunikasi kita bisa berikan edukasi ke masyarakat," katanya.
Wakil Ketua DPRD Kota Makassar Andi Nurhaldin yang sempat menghadiri RDP, tersebut juga menjelaskan pentingnya pemberian informasi yang cepat ke masyarakat, apalagi PLN memiliki metode sendiri dalam melakukan kalkulasi.
"Jadi kita minta kalau memang tidak ada kenaikan PLN lakukan demonstrasi penghitungannya ke masyarakat biar masyarakat tahu," katanya.
Sementara itu PLN Sulselbar menjelaskan, bahwa upaya ini telah dilakukan oleh pihaknya, dia mengkui memang ada beban yang terjadi pada Call Centre 123 yang disediakan pihaknya namun hal ini telah diantisipasi dengan membuka sejumlah posko aduan di beberapa tempat.
Tercatat sebanyak 2.200 aduan yang telah masuk ke pihaknya, sebagian dari mereka dianggap bisa menerima setelah diberikan penjelasan, sisanya yang merasa keberatan diberi keringanan dengan pembayaran cicilan selama tiga bulan.
"Disiapkan posko pengaduan mulai tiga hari ini, cukup banyak yang mengadu terhadap masalah ini sampai tanggal 9 ada 2200 pelanggan yang dilayani," ujar Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan UIW Sulselbar Sudirman.
"Perlu ada tranparansi untuk masyarakat mengadu, perlu ada respon cepat, dengan komunikasi kita bisa berikan edukasi ke masyarakat," katanya.
Wakil Ketua DPRD Kota Makassar Andi Nurhaldin yang sempat menghadiri RDP, tersebut juga menjelaskan pentingnya pemberian informasi yang cepat ke masyarakat, apalagi PLN memiliki metode sendiri dalam melakukan kalkulasi.
"Jadi kita minta kalau memang tidak ada kenaikan PLN lakukan demonstrasi penghitungannya ke masyarakat biar masyarakat tahu," katanya.
Sementara itu PLN Sulselbar menjelaskan, bahwa upaya ini telah dilakukan oleh pihaknya, dia mengkui memang ada beban yang terjadi pada Call Centre 123 yang disediakan pihaknya namun hal ini telah diantisipasi dengan membuka sejumlah posko aduan di beberapa tempat.
Tercatat sebanyak 2.200 aduan yang telah masuk ke pihaknya, sebagian dari mereka dianggap bisa menerima setelah diberikan penjelasan, sisanya yang merasa keberatan diberi keringanan dengan pembayaran cicilan selama tiga bulan.
"Disiapkan posko pengaduan mulai tiga hari ini, cukup banyak yang mengadu terhadap masalah ini sampai tanggal 9 ada 2200 pelanggan yang dilayani," ujar Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan UIW Sulselbar Sudirman.
(agn)
tulis komentar anda