Harga Minyak Goreng Masih Tinggi di Palembang, Disdag Segera Gelar Operasi Pasar
Jum'at, 07 Januari 2022 - 06:28 WIB
PALEMBANG - Hingga kini, harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang masih melambung tinggi, yakni Rp20 ribu per liternya. Harga tersebut berbanding jauh sebelum memasuki akhir tahun seperti Natal dan Tahun Baru yang hanya berkisar Rp12-13 ribu per liter.
Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Ahmad Rizali mengatakan, pihaknya saat ini terus berupaya menekan harga minyak goreng dapat kembali normal, yakni Rp12-13 ribu per liter.
"Harga minyak goreng saat ini masih tinggi. Normalnya itu di Rp12-13 ribu jika mengacu harga tahun lalu. Tapi ini masih di kisaran Rp19-20 ribu per liter," ujar Ahmad Rizali, Kamis (6/1/2022).
Rizali mengatakan, pengendalian harga minyak goreng nantinya akan dilakukan dengan cara operasi pasar. Di Desember 2021 lalu, pihaknya bersama Bulog telah menggelar operasi pasar dengan menjual minyak goreng.
"Desember kemarin sekitar 25.200 liter minyak goreng terjal dengan harga Rp14 ribu per liter. Nanti kami akan gelar lagi operasi pasar tahap kedua," ungkapnya.
Menurutnya, upaya menggelar operasi pasar tersebut cukup berhasil untuk menurunkan harga minyak goreng. "Mengenai titik-titik lokasinya dan jadwal operasi pasar tahap kedua ini akan kami rapatkan. Namun pelaksanaannya akan segera dilakukan," terangnya.
Kenaikan harga minyak goreng sudah terjadi sejak awal triwulan keempat 2021. "Kenaikan harga tersebut dipicu dari tingginya harga bahan baku kelapa sawit yang mengalami lonjakan cukup signifikan," kata Rizali.
Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Ahmad Rizali mengatakan, pihaknya saat ini terus berupaya menekan harga minyak goreng dapat kembali normal, yakni Rp12-13 ribu per liter.
"Harga minyak goreng saat ini masih tinggi. Normalnya itu di Rp12-13 ribu jika mengacu harga tahun lalu. Tapi ini masih di kisaran Rp19-20 ribu per liter," ujar Ahmad Rizali, Kamis (6/1/2022).
Rizali mengatakan, pengendalian harga minyak goreng nantinya akan dilakukan dengan cara operasi pasar. Di Desember 2021 lalu, pihaknya bersama Bulog telah menggelar operasi pasar dengan menjual minyak goreng.
"Desember kemarin sekitar 25.200 liter minyak goreng terjal dengan harga Rp14 ribu per liter. Nanti kami akan gelar lagi operasi pasar tahap kedua," ungkapnya.
Menurutnya, upaya menggelar operasi pasar tersebut cukup berhasil untuk menurunkan harga minyak goreng. "Mengenai titik-titik lokasinya dan jadwal operasi pasar tahap kedua ini akan kami rapatkan. Namun pelaksanaannya akan segera dilakukan," terangnya.
Kenaikan harga minyak goreng sudah terjadi sejak awal triwulan keempat 2021. "Kenaikan harga tersebut dipicu dari tingginya harga bahan baku kelapa sawit yang mengalami lonjakan cukup signifikan," kata Rizali.
(don)
tulis komentar anda