Tangis Histeris Pecah di Barito Utara saat Kobaran Api Melalap 3 Rumah Warga
Senin, 03 Januari 2022 - 01:56 WIB
BARITO UTARA - Kepanikan dan tangis histeris warga mewarnai kebakaran hebat yang meluluhlantakkan tiga rumah semi permanen di permukiman padat penduduk di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Minggu (2/1/2022).
Dengan berlinang air mata, warga menyaksikan rumahnya dilalap si jago merah, dan tak bisa menyelamatkan harta bendanya. Salah satu saksi mata, Heri Karyanto mengatakan, api berasal dari bagian belakang salah satu rumah yang terbakar.
"Api awalnya muncul dari belakang rumah salah satu warga. Saat itu ada warga yang berteriak meminta tolong. Lalu, dengan cepat api membesar dan membakar tiga rumah. Warga berupaya menyelamatkan harta bendanya, tetapi api lebih cepat membesar," tuturnya.
Pemilik rumah menangis histeris melihat kobaran api membakar rumah dan harta bendanya, kondisi ini sempat memicu keributan antar pemilik rumah yang terbakar. Keributan tersebut akhirnya dapat diredam oleh petugas.
Upaya pemadaman yang dilakukan petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Barito Utara, bersama BPBD Kabupaten Barito Utara, sempat mengalami kesulitan karena rumah-rumah yang terbakar terbuat dari kayu yang mudah terbakar, serta adanya tiupan angin sangat kencang.
Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Barito Utara, Ledianto mengatakan, butuh waktu sekitar 30 menit untuk memadamkan api, karena banyaknya bahan yang mudah terbakar. "Ada tujuh armada yang kami kerahkan, untuk memadamkan api. Belum diketahui penyebab kebakaran ini," tuturnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran rumah ini, karena penghuni rumah langsung menyelamatkan diri. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran, yang ditaksir menimbulkan kerugian ratusan juta rupiah tersebut.
Dengan berlinang air mata, warga menyaksikan rumahnya dilalap si jago merah, dan tak bisa menyelamatkan harta bendanya. Salah satu saksi mata, Heri Karyanto mengatakan, api berasal dari bagian belakang salah satu rumah yang terbakar.
"Api awalnya muncul dari belakang rumah salah satu warga. Saat itu ada warga yang berteriak meminta tolong. Lalu, dengan cepat api membesar dan membakar tiga rumah. Warga berupaya menyelamatkan harta bendanya, tetapi api lebih cepat membesar," tuturnya.
Pemilik rumah menangis histeris melihat kobaran api membakar rumah dan harta bendanya, kondisi ini sempat memicu keributan antar pemilik rumah yang terbakar. Keributan tersebut akhirnya dapat diredam oleh petugas.
Upaya pemadaman yang dilakukan petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Barito Utara, bersama BPBD Kabupaten Barito Utara, sempat mengalami kesulitan karena rumah-rumah yang terbakar terbuat dari kayu yang mudah terbakar, serta adanya tiupan angin sangat kencang.
Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Barito Utara, Ledianto mengatakan, butuh waktu sekitar 30 menit untuk memadamkan api, karena banyaknya bahan yang mudah terbakar. "Ada tujuh armada yang kami kerahkan, untuk memadamkan api. Belum diketahui penyebab kebakaran ini," tuturnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran rumah ini, karena penghuni rumah langsung menyelamatkan diri. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran, yang ditaksir menimbulkan kerugian ratusan juta rupiah tersebut.
(eyt)
tulis komentar anda