1 Prajuritnya Kabur Bawa Senjata Mematikan, Ini Fakta Tentang Yonif 756/WMS
Minggu, 19 Desember 2021 - 12:18 WIB
JAYAPURA - Jumat (17/12/2021) malam, saat pergantian jaga kesatrian Kompi C Senggi, Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili (Yonif 756/WMS) berlangsung, dibuat gempar dengan kaburnya Prada Yotam Bungiangge.
Peristiwa kaburnya oknum prajurit TNI ini, menurut Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Aqsha Erlangga terjadi usai Prada Yotam Bugiangge menerima telepon dari seseorang. Prada Yotam Bugiangge melarikan diri sejak Jumat (17/12/2021), sambil membawa satu pucuk senjata api laras panjang SS2-V1.
"Saat pergantian jaga kesatrian, yang bersangkutan menerima telepon dari seseorang. Setelah itu langsung terburu-buru melarikan diri. Ini yang menjadi tanda tanya kita, apakah saat telepon itu ada masalah keluarga atau apa, kita masih mendalami hal tersebut dan yang bersangkutan dalam pencarian," tegas Aqsha Erlangga.
Kipan C tempat Prada Yotam Bugiangge bertugas, merupakan bagian dari Yonif 756/WMS, yang markasnya berada di Senggi, Kabupaten Keerom, Papua. Yonif 756/WMS adalah pasukan tempur di bawah komando Korem 172/Praja Wira Yakthi, Kodam XVII/Cenderawasih.
Markas utama Yonif 756/WMS ada di Kulagaima, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Batalyon berkekuatan 700-1.000 prajurit infanteri ini, dibentuk pada 29 November 2004. Pasukan tempur ini memiliki maskot ular piton hijau, dengan moto "Wimane Sili".
Moto "Wimane Sili" tersemat dalam hati setiap prajurit Yonif 756/WMS tersebut. Wimane memiliki makna kesatria yang selalu siap untuk perang. Sedangkan Sili berarti jagat raya. Secara keseluruhan Wimane Sili memiliki makna ksatria yang selalu siap perang di jagat raya.
Sejak pembentukannya, batalyon tempur ini memiliki markas yang berada di wilayah rawan terhadap aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Markas utama batalyon berada di Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang terdiri dari Markas Batalyon, Kompi Markas, Kompi Bantuan, Kipan D, dan Kipan E.
Sedangkan tiga kipan berada di luar markas utama Yonif 756/WMS, yakni Kipan A bermarkas di Arso, Kabupaten Keerom; Kipan B bermarkas di Lereh, Kabupaten Jayapura, dan Kipan C bermarkas di Senggi, Kabupaten Keerom.
Tak jarang kontak senjata antara KKB dengan aparat penegak hukum sering terjadi di setiap titik yang menjadi markas kompi dari Yonif 756/WMS. Serangan brutal, juga acap kali dilancarkan KKB di wilayah tersebut, hingga menelan korban jiwa warga setempat, hingga aparat penegak hukum.
Lihat Juga: Kisah Malam Takbiran di Timor Timur, Bukan Diiringi Suara Bedug Melainkan Desingan Peluru
Baca Juga
Peristiwa kaburnya oknum prajurit TNI ini, menurut Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Aqsha Erlangga terjadi usai Prada Yotam Bugiangge menerima telepon dari seseorang. Prada Yotam Bugiangge melarikan diri sejak Jumat (17/12/2021), sambil membawa satu pucuk senjata api laras panjang SS2-V1.
"Saat pergantian jaga kesatrian, yang bersangkutan menerima telepon dari seseorang. Setelah itu langsung terburu-buru melarikan diri. Ini yang menjadi tanda tanya kita, apakah saat telepon itu ada masalah keluarga atau apa, kita masih mendalami hal tersebut dan yang bersangkutan dalam pencarian," tegas Aqsha Erlangga.
Baca Juga
Kipan C tempat Prada Yotam Bugiangge bertugas, merupakan bagian dari Yonif 756/WMS, yang markasnya berada di Senggi, Kabupaten Keerom, Papua. Yonif 756/WMS adalah pasukan tempur di bawah komando Korem 172/Praja Wira Yakthi, Kodam XVII/Cenderawasih.
Markas utama Yonif 756/WMS ada di Kulagaima, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Batalyon berkekuatan 700-1.000 prajurit infanteri ini, dibentuk pada 29 November 2004. Pasukan tempur ini memiliki maskot ular piton hijau, dengan moto "Wimane Sili".
Moto "Wimane Sili" tersemat dalam hati setiap prajurit Yonif 756/WMS tersebut. Wimane memiliki makna kesatria yang selalu siap untuk perang. Sedangkan Sili berarti jagat raya. Secara keseluruhan Wimane Sili memiliki makna ksatria yang selalu siap perang di jagat raya.
Baca Juga
Sejak pembentukannya, batalyon tempur ini memiliki markas yang berada di wilayah rawan terhadap aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Markas utama batalyon berada di Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang terdiri dari Markas Batalyon, Kompi Markas, Kompi Bantuan, Kipan D, dan Kipan E.
Sedangkan tiga kipan berada di luar markas utama Yonif 756/WMS, yakni Kipan A bermarkas di Arso, Kabupaten Keerom; Kipan B bermarkas di Lereh, Kabupaten Jayapura, dan Kipan C bermarkas di Senggi, Kabupaten Keerom.
Tak jarang kontak senjata antara KKB dengan aparat penegak hukum sering terjadi di setiap titik yang menjadi markas kompi dari Yonif 756/WMS. Serangan brutal, juga acap kali dilancarkan KKB di wilayah tersebut, hingga menelan korban jiwa warga setempat, hingga aparat penegak hukum.
Lihat Juga: Kisah Malam Takbiran di Timor Timur, Bukan Diiringi Suara Bedug Melainkan Desingan Peluru
(eyt)
tulis komentar anda