Jelang Akhir Tahun, Kemantapan Jalan di Sumsel Capai 89,47 Persen
Jum'at, 17 Desember 2021 - 06:43 WIB
PALEMBANG - Menjelang akhir tahun 2021, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan (Sumsel) menyebutkan kemantapan jalan di wilayah tersebut mencapai 89,47 persen dari total 1.600 kilometer ruas jalan nasional.
Kepala BBPJN Sumatera Selatan Kiagus Syaiful Anwar di Palembang, Kamis, mengatakan, selain kondisi jalan, untuk kondisi kemantapan jembatan juga sudah mencapai 70,54 persen dari 481 unit.
"Dengan kondisi kemantapan saat ini dinilai dapat menopang aktivitas masyarakat selama momen menjelang akhir tahun, seperti Natal dan Tahun Baru," ujar Syaiful, Kamis (16/12/2021).
Selain terus berupaya dalam peningkatan kemantapan jalan, pada masa periode Natal dan Tahun Baru ( Nataru ) tersebut BBPJN juga menyiagakan 20 posko dengan dilengkapi 97 alat berat, di antaranya excavator, frader, dump truck, tronton, box culvert, jembatan bailey dan bronjong.
"Posko ini tersebar di jalan lintas timur, jalan lintas tengah, dan jalan penghubung dan jalan dalam Kota Palembang," bebernya.
Menurutnya, penempatan puluhan posko tersebut berdasarkan hasil pemetaan di wilayah Sumsel bahwa terdapat 25 titik rawan longsor, 26 titik kemacetan dan 4 titik rawan banjir.
Kondisi rawan tersebut tersebar mulai dari ruas jalan nasional Betung-Sekayu-Mangun Jaya-Batas Jambi, Lahat-Muara Enim, Kayuagung-Lampung, hingga Prabumulih-Baturaja.
"Untuk titik rawan longsor relatif sudah banyak berkurang karena setiap tahun ada penanganan. Adanya lokasi longsor ini juga dipengaruhi oleh tipikal geografis Sumsel," ungkap Syaiful.
Penanganan ruas jalan nasional di Sumsel hingga kini masih dalam pekerjaan untuk mengejar kemantapan jalan hingga di atas 90 persen, mulai dari pekerjaan penanganan zero pothole, preservasi jembatan, preservasi rekonstruksi dan rehabilitasi jalan serta penanganan drainase.
Sementara itu PPK 1.1 ruas jalan nasional Peninggalan-Batas Jambi, Arief Tria mengatakan, untuk memastikan kelancaran lalu lintas menjelang akhir tahun, pihaknya telah mendirikan posko di Km 201 yakni di Desa Bayat, Desa Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin. "Sampai saat ini jalan dalam kondisi baik dan fungsional," kata Arief.
Sementara itu, PPK 1.5 ruas jalan nasional batas Palembang-Betung, Andri mengatakan, saat ini kondisi kemantapan jalan di ruas wilayahnya mencapai 87 persen.
"Kita hanya melakukan pekerjaan rutin, seperti penambalan lubang, perawatan bahu jalan, pembersihan drainase dan pembersihan rumija di kanan dan kiri jalan," jelas Andri
Kepala BBPJN Sumatera Selatan Kiagus Syaiful Anwar di Palembang, Kamis, mengatakan, selain kondisi jalan, untuk kondisi kemantapan jembatan juga sudah mencapai 70,54 persen dari 481 unit.
"Dengan kondisi kemantapan saat ini dinilai dapat menopang aktivitas masyarakat selama momen menjelang akhir tahun, seperti Natal dan Tahun Baru," ujar Syaiful, Kamis (16/12/2021).
Selain terus berupaya dalam peningkatan kemantapan jalan, pada masa periode Natal dan Tahun Baru ( Nataru ) tersebut BBPJN juga menyiagakan 20 posko dengan dilengkapi 97 alat berat, di antaranya excavator, frader, dump truck, tronton, box culvert, jembatan bailey dan bronjong.
"Posko ini tersebar di jalan lintas timur, jalan lintas tengah, dan jalan penghubung dan jalan dalam Kota Palembang," bebernya.
Menurutnya, penempatan puluhan posko tersebut berdasarkan hasil pemetaan di wilayah Sumsel bahwa terdapat 25 titik rawan longsor, 26 titik kemacetan dan 4 titik rawan banjir.
Kondisi rawan tersebut tersebar mulai dari ruas jalan nasional Betung-Sekayu-Mangun Jaya-Batas Jambi, Lahat-Muara Enim, Kayuagung-Lampung, hingga Prabumulih-Baturaja.
"Untuk titik rawan longsor relatif sudah banyak berkurang karena setiap tahun ada penanganan. Adanya lokasi longsor ini juga dipengaruhi oleh tipikal geografis Sumsel," ungkap Syaiful.
Baca Juga
Penanganan ruas jalan nasional di Sumsel hingga kini masih dalam pekerjaan untuk mengejar kemantapan jalan hingga di atas 90 persen, mulai dari pekerjaan penanganan zero pothole, preservasi jembatan, preservasi rekonstruksi dan rehabilitasi jalan serta penanganan drainase.
Sementara itu PPK 1.1 ruas jalan nasional Peninggalan-Batas Jambi, Arief Tria mengatakan, untuk memastikan kelancaran lalu lintas menjelang akhir tahun, pihaknya telah mendirikan posko di Km 201 yakni di Desa Bayat, Desa Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin. "Sampai saat ini jalan dalam kondisi baik dan fungsional," kata Arief.
Sementara itu, PPK 1.5 ruas jalan nasional batas Palembang-Betung, Andri mengatakan, saat ini kondisi kemantapan jalan di ruas wilayahnya mencapai 87 persen.
"Kita hanya melakukan pekerjaan rutin, seperti penambalan lubang, perawatan bahu jalan, pembersihan drainase dan pembersihan rumija di kanan dan kiri jalan," jelas Andri
(don)
tulis komentar anda