Anggota Pansus Papua DPR RI: Dana Otsus untuk Kesejahteraan Rakyat Papua
Kamis, 16 Desember 2021 - 17:29 WIB
Senada dengan hal tersebut, Anggota Pansus Otsus Papua DPR RI, Heru Widodo menyatakan bahwa perpanjangan Dana Otsus Komitmen agar pembangunan Provinsi Papua terus berkelanjutan dan memberikan kesejahteraan nyata bagi seluruh rakyat Papua. Baca: Omicron Masuk Indonesia, Dinkes Bandung Minta Masyarakat Tidak Panik.
Menurutnya, masyarakat adat yang diwakili tokoh adat memiliki peran penting dalam pelaksanaan UU Otsus Papua. Terutama dalam penentuan anggota MPR dan DPRP yang nantinya memiliki tugas bersama sama dengan pemerintah daerah dalam menyusun program dan melakukan pengawasan dalam hal penggunaan dana otonomi khusus.
Pembangunan Tanah Papua yang dituangkan melalui UU Otonomi Khusus sebagai hasil dari win-win solution dan UU hasil kebijakan politik. Majelis Rakyat Papua dan Papua Barat telah memberikan rekomendasi kepada Presiden agar terus melakukan dialog yang bermartabat dengan semua pihak guna meminimalisasi kekerasan di masa depan.
“Khusus dalam hal Pendidikan kami pernah usulkan alokasi anggaran dana khusus untuk pendidikan keagamaan, karena semangat kami salah satunya adalah membangun sumber daya manusia rakyat Papua terutama ditunjang dari sisi pendidikan keagamaan.” Ujar anggota dewan dari FPKB tersebut.
Terkait alam di Papua, peneliti BRIN, Dr. M Fathi Royyani menyoroti bahwa kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di Papua juga berdampak pada pemanfaatannya yang dilakukan oleh masyarakat.
Ada yang dimanfaatkan sebagai obat-obatan, makanan, energi, kosmetik, dan keperluan lainnya. Setiap suku yang ada di Papua memiliki cara sendiri dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang terdapat di sekitarnya.
“The real orang Nusantara dulu, sebelum ada invasi, adalah orang dengan karakteristik orang Papua. Karakter perwajahan, perpaduan Austronesia dengan Melanesia. Spesies nusantara asli itu ada di Papua. Simbol yang paling nyata dari perdamaian orang Papua adalah sirih pinang. Sirih pinang merupakan konsep perdamaian yang luar biasa yang bisa kita angkat sebagai simbol perdamaian, kasih sayang, dan toleransi antar umat beragama,"ujar doktor Antropologi UI tersebut
Sebagai Miss Papua 2006, Putri Nere rupanya tidak pernah bisa jauh dari Papua. Karena Orang Papua itu suka hidup damai. keindahan alam tanah Papua menyita hatinya. Betapa ia menikmati surga kecil tersebut. Baca: Nestapa Bocah 12 Tahun, Dijual Rp1.000.000 oleh Ayahnya, Kini Sebatangkara.
Menurutnya, masyarakat adat yang diwakili tokoh adat memiliki peran penting dalam pelaksanaan UU Otsus Papua. Terutama dalam penentuan anggota MPR dan DPRP yang nantinya memiliki tugas bersama sama dengan pemerintah daerah dalam menyusun program dan melakukan pengawasan dalam hal penggunaan dana otonomi khusus.
Pembangunan Tanah Papua yang dituangkan melalui UU Otonomi Khusus sebagai hasil dari win-win solution dan UU hasil kebijakan politik. Majelis Rakyat Papua dan Papua Barat telah memberikan rekomendasi kepada Presiden agar terus melakukan dialog yang bermartabat dengan semua pihak guna meminimalisasi kekerasan di masa depan.
“Khusus dalam hal Pendidikan kami pernah usulkan alokasi anggaran dana khusus untuk pendidikan keagamaan, karena semangat kami salah satunya adalah membangun sumber daya manusia rakyat Papua terutama ditunjang dari sisi pendidikan keagamaan.” Ujar anggota dewan dari FPKB tersebut.
Terkait alam di Papua, peneliti BRIN, Dr. M Fathi Royyani menyoroti bahwa kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di Papua juga berdampak pada pemanfaatannya yang dilakukan oleh masyarakat.
Ada yang dimanfaatkan sebagai obat-obatan, makanan, energi, kosmetik, dan keperluan lainnya. Setiap suku yang ada di Papua memiliki cara sendiri dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang terdapat di sekitarnya.
“The real orang Nusantara dulu, sebelum ada invasi, adalah orang dengan karakteristik orang Papua. Karakter perwajahan, perpaduan Austronesia dengan Melanesia. Spesies nusantara asli itu ada di Papua. Simbol yang paling nyata dari perdamaian orang Papua adalah sirih pinang. Sirih pinang merupakan konsep perdamaian yang luar biasa yang bisa kita angkat sebagai simbol perdamaian, kasih sayang, dan toleransi antar umat beragama,"ujar doktor Antropologi UI tersebut
Sebagai Miss Papua 2006, Putri Nere rupanya tidak pernah bisa jauh dari Papua. Karena Orang Papua itu suka hidup damai. keindahan alam tanah Papua menyita hatinya. Betapa ia menikmati surga kecil tersebut. Baca: Nestapa Bocah 12 Tahun, Dijual Rp1.000.000 oleh Ayahnya, Kini Sebatangkara.
tulis komentar anda