Berkali-kali Coba Bunuh Diri, Lelaki Blitar Ini Akhirnya Tewas di Pohon Kopi
Rabu, 15 Desember 2021 - 21:04 WIB
BLITAR - Seorang laki-laki berinisial HS (54) warga Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ditemukan tewas dengan tali plastik menjerat leher.
Tali dengan ujung lain terikat pada pohon kopi itu membuat tubuh HS dalam posisi tergantung. “Diduga gantung diri,” ujar Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono, Rabu 15/12/2021).
Penemuan jasad HS berada di belakang rumah. Salah seorang kerabat HS tidak sengaja melihat pemandangan tersebut. Suasana sontak heboh. Saksi mengaku menemukan HS dalam keadaan tergantung saat hendak memberi makan ternak ayamnya.
“Kata saksi biasanya korban ada di belakang rumah, tapi ditemukan sudah dalam keadaan tergantung,” terang Udiyono.
Disaksikan petugas, perangkat desa dan warga sekitar, keluarga kemudian menurunkan jenazah HS. Yang bersangkutan dipastikan sudah tidak bernyawa.
Keterangan yang disampaikan keluarga, HS baru lima bulan bertempat tinggal di Mandesan. Ia memiliki riwayat mengidap penyakit diabetes dan kanker otak.
Diduga karena faktor penyakit itu, HS beberapa kali pernah berusaha bunuh diri, namun selalu gagal. Hingga pada Rabu ini (15/12) yang bersangkutan ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di atas pohon kopi.
“Informasi keluarga korban memiliki riwayat sakit diabetes dan kanker otak,” kata Udiyono. Petugas langsung melakukan pemeriksaan pada jasad korban.
Hasilnya, tidak ditemukan tanda yang mengarah tindak penganiayaan. Pihak keluarga menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah dan meminta jenazah HS langsung dimakamkan, tanpa harus dilakukan autopsi. “Dari hasil penyelidikan tidak ditemukan bekas atau tanda kekerasan. Kematian korban murni karena gantung diri,” pungkas Udiyono.
Tali dengan ujung lain terikat pada pohon kopi itu membuat tubuh HS dalam posisi tergantung. “Diduga gantung diri,” ujar Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono, Rabu 15/12/2021).
Baca Juga
Penemuan jasad HS berada di belakang rumah. Salah seorang kerabat HS tidak sengaja melihat pemandangan tersebut. Suasana sontak heboh. Saksi mengaku menemukan HS dalam keadaan tergantung saat hendak memberi makan ternak ayamnya.
“Kata saksi biasanya korban ada di belakang rumah, tapi ditemukan sudah dalam keadaan tergantung,” terang Udiyono.
Disaksikan petugas, perangkat desa dan warga sekitar, keluarga kemudian menurunkan jenazah HS. Yang bersangkutan dipastikan sudah tidak bernyawa.
Keterangan yang disampaikan keluarga, HS baru lima bulan bertempat tinggal di Mandesan. Ia memiliki riwayat mengidap penyakit diabetes dan kanker otak.
Diduga karena faktor penyakit itu, HS beberapa kali pernah berusaha bunuh diri, namun selalu gagal. Hingga pada Rabu ini (15/12) yang bersangkutan ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di atas pohon kopi.
“Informasi keluarga korban memiliki riwayat sakit diabetes dan kanker otak,” kata Udiyono. Petugas langsung melakukan pemeriksaan pada jasad korban.
Hasilnya, tidak ditemukan tanda yang mengarah tindak penganiayaan. Pihak keluarga menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah dan meminta jenazah HS langsung dimakamkan, tanpa harus dilakukan autopsi. “Dari hasil penyelidikan tidak ditemukan bekas atau tanda kekerasan. Kematian korban murni karena gantung diri,” pungkas Udiyono.
(shf)
tulis komentar anda