Karena Teras Kopi di Bengkulu, Erick Thohir Didoakan Jadi Pemimpin Indonesia
Selasa, 14 Desember 2021 - 15:07 WIB
Kegiatan belajar mengajar bisa sangat terganggu. Bahkan terhenti karena peserta berhimpitan menyesaki ruangan untuk menghindari hujan.
"Kalau sudah begitu, kita berhenti sementara. Tidak akan maksimal," kenang Ketua Komunitas Kopi sekaligus inisiator teras edukasi kopi Desa Bandung Jaya, Pi Isman.
Namun, semua berubah saat Yayasan Erick Thohir datang menawarkan bantuan pembangunan teras. Syarat pengerjaan dilakukan secara guyub pun tidak memberatkan para petani.
Pengerjaan pun dimulai. Tidak butuh lama, dalam satu minggu, warung sudah kembali dengan wajah baru.
Pembenahan dilakukan di sejumlah bagian ruangan. Sehingga kesan sempit pun menghilang. Begitu juga di depan warung. Terpancang kanopi yang besar dan kokoh yang mampu menampung puluhan orang.
Untuk menimbulkan kesan baru dan segar, nama warung ini pun diubah menjadi 'Teras Edukasi Kopi'.
Kata "edukasi" ditambahkan di depan "kopi" untuk menjadi pengingat petani dan pengunjung untuk terus belajar dalam memahami kopi seutuhnya.
Kini, selain sudah terasa nyaman bagi para peserta didik, pelatihan dan pemberian edukasi tidak terganggu kondisi cuaca, terutama ketika hujan.
Bukan hanya itu, sejak teras tersebut diresmikan pada 3 Desember 2021 jumlah peserta didik yang ingin bergabung mengalami kenaikan cukup signifikan.
Beberapa materi yang diberikan pada peserta yakni pengenalan jenis kopi robusta dan wine coffee (kopi fermentasi) yang dihasilkan dari desa Bandung Jaya.
"Kalau sudah begitu, kita berhenti sementara. Tidak akan maksimal," kenang Ketua Komunitas Kopi sekaligus inisiator teras edukasi kopi Desa Bandung Jaya, Pi Isman.
Namun, semua berubah saat Yayasan Erick Thohir datang menawarkan bantuan pembangunan teras. Syarat pengerjaan dilakukan secara guyub pun tidak memberatkan para petani.
Pengerjaan pun dimulai. Tidak butuh lama, dalam satu minggu, warung sudah kembali dengan wajah baru.
Pembenahan dilakukan di sejumlah bagian ruangan. Sehingga kesan sempit pun menghilang. Begitu juga di depan warung. Terpancang kanopi yang besar dan kokoh yang mampu menampung puluhan orang.
Untuk menimbulkan kesan baru dan segar, nama warung ini pun diubah menjadi 'Teras Edukasi Kopi'.
Kata "edukasi" ditambahkan di depan "kopi" untuk menjadi pengingat petani dan pengunjung untuk terus belajar dalam memahami kopi seutuhnya.
Kini, selain sudah terasa nyaman bagi para peserta didik, pelatihan dan pemberian edukasi tidak terganggu kondisi cuaca, terutama ketika hujan.
Bukan hanya itu, sejak teras tersebut diresmikan pada 3 Desember 2021 jumlah peserta didik yang ingin bergabung mengalami kenaikan cukup signifikan.
Beberapa materi yang diberikan pada peserta yakni pengenalan jenis kopi robusta dan wine coffee (kopi fermentasi) yang dihasilkan dari desa Bandung Jaya.
tulis komentar anda