Antisipasi Puncak Musim Hujan, Kota Bandung Siagakan Ratusan Personel

Rabu, 08 Desember 2021 - 04:03 WIB
Pemerintah Kota Bandung menyiagakan ratusan personel menghadapi potensi bencana hidrometrologi. SINDOnews/Arif
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung menyiagakan ratusan personel menghadapi potensi bencana hidrometrologi. BMKG memperkirakan, puncak musim hujan terjadi pada Desember hingga Maret 2022.

Kesiapsiagaan personel dilakukan melalui apel Siaga Bencana Hidrometologi di Plaza Balai Kota Bandung, Selasa (7/12/2021).

Apel dipimpin langsung oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. Apel juga diikuti oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna.



Selain itu, hadir pula anggota Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, TNI, Polri, dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung.

Oded mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan langkah preventif dan mengantisipasi dampak bencana yang dapat terjadi selama musim hujan. Oleh karenanya, perlu upaya antisipasi dan kesiapan dari seluruh perangkat daerah guna menghadapi potensi bencana di Kota Bandung.

"Ini merupakan upaya Kota Bandung terus siap siaga. Kita harus antisipasi potensi bencana terutama banjir dan longsor. Kata para ahli, ada ancaman patahan lembang, oleh karena itu kita harus tetap siaga," tuturnya.

Oded juga terus mengingatkan masyarakat agar memiliki kepekaan terhadap kondisi daerahnya. Sebab sumber daya manusia yang dimiliki oleh pemerintah sangatlah terbatas.

"Untuk itu saya berharap kolaborasi dengan masyarakat semakin kuat. Demi memperkokoh upaya-upaya antisipasi, kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi," ungkapnya. Baca: Perindo Salurkan Bantuan 10 Ton Beras untuk Korban Erupsi Gunung Semeru.

Sementara itu, Kepala Diskar PB, Dadang Iriana juga mengimbau masyarakat untuk terus waspada. Terutama mereka yang tinggal di bantaran sungai dan daerah-daerah yang berisiko terjadi longsor. "Kalau titik rawan longsor seperti di daerah Coblong, Cidadap, Mandalajati," ungkapnya.

Guna menguatkan peran kewilayahan dalam menangani bencana, Diskar PB telah membentuk Kelurahan Siaga Bencana dan kini telah hadir di 5 kelurahan yang rawan terjadi bencana kebakaran. "Di antaranya Kelurahan Karanganyar, Sukapura, Sukahaji," tuturnya. Baca Juga: 8 Korban Tewas Letusan Gunung Semeru Kembali Ditemukan, Total Sudah 34 Orang.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content