Pemerintah Kabupaten Banyuasin Salurkan Bantuan di 21 Kecamatan

Rabu, 22 April 2020 - 17:41 WIB
Pemerintah Kabupaten Banyuasin salurkan bantuan di 21 kecamatan. Foto SINDOnews
PANGKALAN BALAI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin menyerahkan bantuan sosial berupa 5 ton beras, 981 dus mie instan dan 5,5 ton telur ayam untuk anak yatim piatu dan orang lanjut usia (Lansia) yang tidak mampu di 21 Kecamatan Kabupaten Banyuasin.

Bupati Banyuasin, Askolani mengatakan, bantuan ini untuk meringankan beban masyarakat khususnya anak yatim piatu dan orang tua lanjut yang terdampak Covid-19. Bantuan tersebut merupakan hasil bantuan dari 16 perusahaan yang berada di Kabupaten Banyuasin.

"Bantuan dari perusahaan yang kita bagikan ini berupa beras 5 ton, mie Instan 981 dus dan telur 5,5 ton. Bantuan ini kita khususkan untuk membantu anak yatim piatu dan orang tua lanjut usia yang tidak mampu di 21 Kecamatan dalam Kabupaten Banyuasin," ujar Askolani usai menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis kepada perwakilan Kecamatan di Gedung Graha Sedulang Setudung Kabupaten Banyuasin, Rabu (22/04/2020).



Diungkapkan Askolani, bantuan ini akan segera di distribusikan oleh pihak kecamatan bersama unsur Tripika, dengan rincian 500 kilogram beras akan didistribusikan untuk 10 Kecamatan yang bukan penghasil beras yakni Rantau Bayur, Betung, Suak Tapeh, Banyuasin III, Sembawa, Talang Kelapa, Banyuasin I, Air Kumbang, Rambutan dan Banyuasin II.

Sedangkan mie instan 81 dus dan Telur 500 Kg akan dibagikan ke 11 kecamatan penghasil beras. Ke-11 kecamatan tersebut Kec Pulau Rimau, Kec Selat Penuguan, Kec Tungkal Ilir, Kec Tanjung Lago, Kec Muara Padang, Kec Muara Sugihan, Kec Makarti jaya, Kec Karang Agung Ilir, Kec Air Saleh, Kec Muara Telang dan Kec Sumber Marga Telang.

"Kalau semua bergotong royong, mudah-mudahan persoalan dampak covid termasuk pencegahan penyebarannya bisa kita atasi secara bersama-sama," tegasnya.

Askolani juga menjelaskan, bantuan sosial dampak Covid-19 dalam waktu dekat ini juga akan distribusikan, namun bukan berupa sembako melainkan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Dan saat ini sudah dalam tahap verifikasi dan validasi data rumah tangga yang akan menerima bantuan tersebut.

"Bantuan akan di transfer ke rekening masing-masing masyarakat, jadi bukan dalam bentuk sembako. Opsi ini dipilih untuk mempermuda pendistribusian sehinga tidak terjadi kerumunan massa untuk mencegah penyebaran virus covid19, atau terjadi keributan seperti di beberapa daerah," jelasnya.

Untuk menyalurkan BLT tersebut, kata Askolani, pihaknya menggandeng Bank Sumsel Babel dan BRI untuk mentransfer bantuan tunai tersebut. Jadi pada saat pendataan rumah tangga penerima sudah dimintai KTP, KK dan nama orang tua perempuan.

"Ini untuk membuat rekening si penerima dan mereka tidak perlu datang ke bank, karena semuanya sudah dipermudah oleh pihak bank. Termasuk proses pencairan mereka cukup tunggu di desa, petugas bank yang akan datang atau menggunakan BRI-link yang ada di warung-warung yang ada di Desa," jelasnya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content