Karantina Pertanian Makassar Genjot Potensi Ekspor Porang dan Kopi di Bantaeng

Rabu, 17 November 2021 - 14:02 WIB
UPT Karantina Pertanian Makassar menggelar bimtek terkait pengembangan ekspor kopi dan porang di Bantaeng, Rabu (17/11). Foto: Istimewa
BANTAENG - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar menggenjot potensi ekspor komoditas porang dan kopi di Kabupaten Bantaeng. UPT Karantina Pertanian Makassar itu memberikan pendampingan kepada petani di Butta Toa.

Kepala BBKP Makassar , Lutfie Natsir, menyampaikan pendampingan dilakukan melalui bimbingan teknis alias bimtek pengembangan ekspor komoditas pertanian porang dan kopi di Bantaeng, Rabu (17/11). Kegiatan itu diselenggarakan bersama Komisi IV DPR RI, diwakili oleh DPRD Bantaeng bersama dinas terkait.



Ia menjelaskan bimtek tersebut diselenggarakan sebagai upaya Karantina Pertanian Makassar dalam mendukung Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) sebagai program jangka panjang Kementan RI. Adapun pendampingan dilakukan pihaknya tidak cuma di Bantaeng, tapi di seluruh kabupaten/kota lingkup Sulsel.



Lutfie menjabarkan pihaknya menggelar bimtek terkait ekspor porang dan kopi lantaran daerah tersebut mempunyai potensi menjanjikan untuk komoditas tersebut. Bantaeng bahkan disebutnya sebagai salah satu kabupaten penyumbang ekspor porang dan kopi terbesar di Sulsel.

" Karantina Pertanian Makassar sendiri sangat mendukung akan keberlangsungan ekspor komoditas kopi dan porang di Kabupaten Bantaeng. Oleh karena itu, sangatlah penting memberikan pembinaan kepada para petani mengenai pengendalian hama dan penyakit tanaman yang ramah lingkungan serta tidak berdampak pada keamanan pangan," ujar dia, dalam keterangan persnya.

Sekadar diketahui, Provinsi Sulsel telah mendapatkan alokasi kegiatan porang seluas 20 hektare yang tersebar di 11 kabupaten. Salah satunya ditempatkan di Kabupaten Bantaeng.



Tidak kalah bersaing dengan porang, berdasarkan data Dinas Perdagangan Provinsi Sulsel pada Juni 2021, provinsi ini telah mengekspor biji kopi sebanyak 412,80 ton ke sejumlah negara di dunia.

Dengan tingginya peminat dua komoditas pertanian ini, Lutfie menyebut pihaknya merasa memang perlu adanya edukasi dini mengenai persyaratan ekspor kepada para petani porang dan kopi di Kabupaten Bantaeng.
(tri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content