Berharap Ibunya Selamat, Anak Korban Perahu Tenggelam di Bengawan Solo Lakukan Ritual
Kamis, 04 November 2021 - 08:57 WIB
TUBAN - Shodikin, anak korban perahu terbalik di Bengawan Solo melakukan ritual dengan mengucurkan air dari dalam botol mineral yang dibawa saudaranya dari rumah.
Warga Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini melakukan ritual di sungai Bengawan Solo dengan harapan sang ibu yakni Sutri dapat segera ditemukan.
Sutri merupakan korban perahu tenggelam dan termasuk satu dari enam korban yang belum ditemukan oleh petugas.
Menurut Shodikin, ibunya hendak ke wilayah Kanor, Bojonegoro mengunjungi saudaranya/ yang hendak menikahkan anaknya.
"Tidak ada firasat sama sekali, saat ibu berangkat ke Bojonegoro, dengan menaiki perahu yang menyeberangi sungai Bengawan Solo. Saya berharap ibu ditemukan selamat," ujar Shodikun, Kamis (4/11/2021). Baca: Perahu Tenggelam di Bengawan Solo Sejumlah Penumpang Hilang, 7 Selamat.
Tim SAR gabungan hingga saat ini masih berupaya melakukan pencarian terhadap enam korban yang masih dinyatakan hilang. Bahkan Tim SAR juga menerjunkan perahu karet tambahan untuk melakukan pencarian di titik terjauh hingga sembilan kilometer dari titik lokasi terbaliknya perahu tradisional itu. Baca Juga: Kisah Ratusan Santri Kiai Mojo Ikut Berjihad Melawan Kompeni Bersama Pangeran Diponegoro.
Warga Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini melakukan ritual di sungai Bengawan Solo dengan harapan sang ibu yakni Sutri dapat segera ditemukan.
Sutri merupakan korban perahu tenggelam dan termasuk satu dari enam korban yang belum ditemukan oleh petugas.
Menurut Shodikin, ibunya hendak ke wilayah Kanor, Bojonegoro mengunjungi saudaranya/ yang hendak menikahkan anaknya.
"Tidak ada firasat sama sekali, saat ibu berangkat ke Bojonegoro, dengan menaiki perahu yang menyeberangi sungai Bengawan Solo. Saya berharap ibu ditemukan selamat," ujar Shodikun, Kamis (4/11/2021). Baca: Perahu Tenggelam di Bengawan Solo Sejumlah Penumpang Hilang, 7 Selamat.
Tim SAR gabungan hingga saat ini masih berupaya melakukan pencarian terhadap enam korban yang masih dinyatakan hilang. Bahkan Tim SAR juga menerjunkan perahu karet tambahan untuk melakukan pencarian di titik terjauh hingga sembilan kilometer dari titik lokasi terbaliknya perahu tradisional itu. Baca Juga: Kisah Ratusan Santri Kiai Mojo Ikut Berjihad Melawan Kompeni Bersama Pangeran Diponegoro.
(nag)
tulis komentar anda