Kisah Ratusan Santri Kiai Mojo Ikut Berjihad Melawan Kompeni Bersama Pangeran Diponegoro
Kamis, 04 November 2021 - 08:28 WIB
Dikisahkan para santri dan tokoh agama ini merapat ke Pangeran Diponegoro karena adanya peristiwa saat ribuan tokoh agama dan kaum kerabatnya dibantai di alun-alun Keraton Plered, sekitar tahun 1650. Baca: Ziarah Puja Bhakti Raja Hayam Wuruk demi Langgengkan Kekuasaan dan Hormati Leluhur.
Perang-perang suksesi di Jawa pada akhir abad ke-17 hingga awal abad ke-18 menjadi saksi ketegangan antara keraton dengan kauman, sebuah komunitas agama yang kuat.
Para ulama yang dihormati, seperti ulama di Kajoran, Panembahan Rama, ikut memberontak melawan kekuasaan raja. Hal ini sama dengan pemberontakan yang dipimpin oleh bangsawan muda asal Madura yang saleh, bernama Raden Trunojoyo di tahun 1676-1680. Baca Diduga Hirup Gas Beracun, 2 Warga Jepara Tewas saat Kuras Sumur.
Komitmen pribadi Pangeran Diponegoro terhadap Islam dan kontak - kontaknya yang luas dengan para santri di Jawa tengah bagian selatan, menjadikan Pangeran Diponegoro dianggap seorang bangsawan Jawa, tetapi tidak seperti bangsawan umumnya.
Perang-perang suksesi di Jawa pada akhir abad ke-17 hingga awal abad ke-18 menjadi saksi ketegangan antara keraton dengan kauman, sebuah komunitas agama yang kuat.
Para ulama yang dihormati, seperti ulama di Kajoran, Panembahan Rama, ikut memberontak melawan kekuasaan raja. Hal ini sama dengan pemberontakan yang dipimpin oleh bangsawan muda asal Madura yang saleh, bernama Raden Trunojoyo di tahun 1676-1680. Baca Diduga Hirup Gas Beracun, 2 Warga Jepara Tewas saat Kuras Sumur.
Komitmen pribadi Pangeran Diponegoro terhadap Islam dan kontak - kontaknya yang luas dengan para santri di Jawa tengah bagian selatan, menjadikan Pangeran Diponegoro dianggap seorang bangsawan Jawa, tetapi tidak seperti bangsawan umumnya.
(nag)
Lihat Juga :
tulis komentar anda