Pemkab Pasuruan Latih Eks Buruh Pabrik Rokok Wirausaha STMJ-Bakso Sakera

Kamis, 28 Oktober 2021 - 20:26 WIB
Pemerintah Kabupaten Pasuruan melatih 50 orang eks buruh pabrik rokok untuk membuat wirausaha minuman susu telur madu jahe (STMJ) dan Bakso merk Sakera.
PASURUAN - Para mantan buruh pabrik rokok yang terkena pemutusan hubungan kerja mendapat perhatian serius. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan melatih 50 orang eks buruh pabrik rokok untuk membuat wirausaha minuman susu telur madu jahe (STMJ) dan Bakso merk Sakera.

Dana pelatihan para eks buruh pabrik rokok ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) 2021. Peserta pelatihan juga dipilih dari kawasan pabrik rokok yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Purwosari, Sukorejo dan Gempol.

”Kita melakukan pelatihan untuk pekerja atau orang-orang eks pabrik rokok, atau yang terkena PHK pabrik rokok. Mereka kita beri pelatihan bagaimana membuat STMJ dan Bakso Sakera. Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan akan mendampingi peserta pelatihan hingga mandiri,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan, Pemkab Pasuruan, Diana Lukita Rahayu, (9/10/2021).

Pelatihan membuat STMJ-Bakso Sakera dipilih karena Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu penghasil susu dan sapi potong di Jawa Timur. Data Dinas Peternakan menunjukkan, total produksi susu perah peternak di Kabupaten Pasuruan mencapai 106.354,92 ton pada 2018. Jumlah tersebut jauh di atas target selama setahun yang dipatok menembus 92.458 ton. Bahkan jika dibandingkan tahun 2017 lalu, produksi susu hanya mencapai 103.157 ton.

”40 persen populasi sapi perah di Jawa Timur berasal dari Pasuruan. Selain disetor melalui ke koperasi atau industri pengolahan susu, kurang lebih 10 persen susu bisa dijual langsung ke masyarakat, celah ini bisa dimanfaatkan UKM-UKM untuk diversifikasi usaha seperti STMJ sehingga meningkatkan nilai jual susu,” tutur Diana.



Menurut dia, pemilihan pelatihan bakso Sakera didasarkan potensi sapi potong di Kabupaten Pasuruan. Saat ini Pasuruan memiliki sentra peternakan di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Nguling, Pandaan, Purwosari, Wonorejo, Kraton dan Kejayan. “Sehingga daging yang dijual langsung ke masyarakat bisa dikembangkan antara lain menjadi bakso. Atas dasar ini, kami memberi pelatihan STMJ dan Bakso,” katanya.

Selama dua hari, peserta menjalani pelatihan membuat STMJ dan Bakso yang higienis. Setelah bisa membuat bakso dan STMJ, peserta juga akan diberi rombong untuk mendirikan usaha. Dinas Peternakan dan Ketahanan juga mendampingi peserta pelatihan di bidang pemasaran, hingga branding.

Satu di antara upayanya adalah menggandeng aplikasi penyedia jasa seperti Gojek-Grab, sehingga pemasarannya bisa melalui offline dan online. “Itulah inovasi Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan. Nanti akan diluncurkan Bapak Bupati agar semua warga Kabupaten Pasuruan kita memiliki STMJ-Bakso merk Sakera,” kata Diana. CM
(ars)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More