Kisah Pelukis Sudjojono Bertengkar Hebat dengan Bung Karno Gara-gara Basuki Abdullah

Selasa, 19 Oktober 2021 - 13:16 WIB
Dengan argumentasinya, Bung Karno tetap meminta kalimat itu dihapus. Namun Sudjojono bersikukuh menolak. Sampai akhirnya Bung Karno menunjukkan kewibawaan sebagai pimpinan, yang dengan suara tegas memerintahkan kalimat dicabut.

Sudjojono tetap menolak mengubah pendirian dan menjawab dengan kalimat tidak kalah tegas. "Lebih baik saya berhenti bekerja, daripada menyalahi pendapat saya mas!," tegas Sudjojono. Bung Karno yang juga tak mau kalah, mempersilahkan.

Sudjojono seketika itu berdiri, lalu bergegas pergi dari hadapan Bung Karno. Dalam acara pameran lukisan yang sedianya tetap digelar, Sudjojono juga tidak memperlihatkan diri.

Keesokan harinya, pelukis Affandi dan Dullah datang. Keduanya mengaku diutus Bung Karno untuk membujuk Sudjojono kembali bekerja. Saat itu Sudjojono sedang asyik membuat pura kecil di taman rumah kontrakannya.

Sudjojono yang masih jengkel bertanya soal kalimat di kata pengantar katalog. Affandi mengatakan kalimat tersebut jadinya tetap dicoret sesuai permintaan Bung Karno.

Mendengar penuturan Affandi, Sudjojono mengatakan, lebih baik dirinya tinggal di rumah saja. Affandi yang melihat peran Sudjojono di Putera sangat penting dan sekaligus motor penggerak seni rupa, meminta Sudjojono bisa bersikap supel, luwes, tidak kaku.

Sudjojono yang menganggap hal itu sebagai prinsip, tetap menolak. "Dalam urusan prinsip tidak ada supel-supelan!. Hitam atau putih. Kalian bisa saja jalan terus tanpa aku. Kan kita sama-sama tahu garisnya. Lagipula, kita kan masih bisa berbincang-bincang tentang soal-soal itu," tegas Sudjojono seperti diriwayatkan Mia Bustam.
(shf)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content