Pemuda Pancasila Bantah Dukung Tomy-Makkasau di Pilkada Bulukumba
Rabu, 03 Juni 2020 - 14:34 WIB
BULUKUMBA - Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Bulukumba, Andi Atnan, tegas membantah pihaknya memberikan dukungan kepada Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau pada Pilkada Bulukumba . Pertemuan kader PP dengan pasangan kandidat itu, beberapa waktu lalu, dianggap ilegal dan sebatas silaturahmi.
"Itu pertemuan ilegal, itu tidak resmi. Belum ada perintah kemana arah PP di Pilkada Bulukumba. Itu hanya silahturahmi biasa saja," tegas Andi Atnan, Rabu (3/6/2020).
Baca Juga: Bahas Pilkada Bulukumba, Tomy Satria Temui Ketua PKB Sulsel
Menurut Atnan, sikap politik kader tidak diatur dalam PP. Namun, para kader tidak boleh mengatasnamakan dan membawa atribut lembaga. Toh, sikap lembaga harus merujuk pada kesepakatan dan ada prosedurnya, dimana hal itu diputuskan pada rapat pleno.
"Kami tidak perna mengahalangi pilihan politik kader. Tapi kami juga tidak menerima jika ada kader yang mengarahkan dukungan dengan membawa nama lembaga dan dilengkapi dengan atribut lembaga," terangnya.
Terpisah, Ketua OKK MPW Pemuda Pancasila Sulsel, Zulkifli Thahir, menjelaskan pihaknya hingga kini belum mengeluarkan surat instruksi dukungan kepada pengurus daerah yang akan menggelar pilkada. "Belum ada intruksi dukungan dari MPW terkait siapa yang akan didukung nantinya pada Pilkada serentak 2020," kata Zulkifli Thahir.
Menurut Zulkifli, Pemuda Pancasila bakal mendukung kandidat apabila yang bersangkutan adalah kader sendiri. Tak ada alasan bagi pengurus untuk tidak berjuang bersama-sama. "Mau tidak mau, suka atau tidak suka seluruh kader harus mendukung jika yang maju itu merupakan kader yang berjuang di pilkada nantinya," tegasnya.
Baca Juga: Kenangan Tomy Satria Tentang Mansur, Warga Binaan yang Dia Panggil Sahabat
Pemuda Pancasila, lanjut dia, memiliki kriteria tersendiri untuk mendukung kandidat kepala daerah. Salah satu kriteria dimaksud yakni kader yang selama ini berkontribusi terhadap organisasi.
Disinggung erkait pertemuan sejumlah kader Pemuda Pancasila Bulukumba dengan pasangan Tomy-Makassau, ia menegaskan jika pertemuan itu adalah ilegal. "Dalam organisasi PP setiap pertemuan apalagi dukung mendukung ada mekanisme yang mengatur itu harus melalui rapat pengurus harian atau rapat pleno," pungkasnya.
Lihat Juga: Ngaku Ketua Ormas di Semarang, Pria Ini Tendang Mobil dan Marah-marah: Aku Sek Duwe Wilayah!
"Itu pertemuan ilegal, itu tidak resmi. Belum ada perintah kemana arah PP di Pilkada Bulukumba. Itu hanya silahturahmi biasa saja," tegas Andi Atnan, Rabu (3/6/2020).
Baca Juga: Bahas Pilkada Bulukumba, Tomy Satria Temui Ketua PKB Sulsel
Menurut Atnan, sikap politik kader tidak diatur dalam PP. Namun, para kader tidak boleh mengatasnamakan dan membawa atribut lembaga. Toh, sikap lembaga harus merujuk pada kesepakatan dan ada prosedurnya, dimana hal itu diputuskan pada rapat pleno.
"Kami tidak perna mengahalangi pilihan politik kader. Tapi kami juga tidak menerima jika ada kader yang mengarahkan dukungan dengan membawa nama lembaga dan dilengkapi dengan atribut lembaga," terangnya.
Terpisah, Ketua OKK MPW Pemuda Pancasila Sulsel, Zulkifli Thahir, menjelaskan pihaknya hingga kini belum mengeluarkan surat instruksi dukungan kepada pengurus daerah yang akan menggelar pilkada. "Belum ada intruksi dukungan dari MPW terkait siapa yang akan didukung nantinya pada Pilkada serentak 2020," kata Zulkifli Thahir.
Menurut Zulkifli, Pemuda Pancasila bakal mendukung kandidat apabila yang bersangkutan adalah kader sendiri. Tak ada alasan bagi pengurus untuk tidak berjuang bersama-sama. "Mau tidak mau, suka atau tidak suka seluruh kader harus mendukung jika yang maju itu merupakan kader yang berjuang di pilkada nantinya," tegasnya.
Baca Juga: Kenangan Tomy Satria Tentang Mansur, Warga Binaan yang Dia Panggil Sahabat
Pemuda Pancasila, lanjut dia, memiliki kriteria tersendiri untuk mendukung kandidat kepala daerah. Salah satu kriteria dimaksud yakni kader yang selama ini berkontribusi terhadap organisasi.
Disinggung erkait pertemuan sejumlah kader Pemuda Pancasila Bulukumba dengan pasangan Tomy-Makassau, ia menegaskan jika pertemuan itu adalah ilegal. "Dalam organisasi PP setiap pertemuan apalagi dukung mendukung ada mekanisme yang mengatur itu harus melalui rapat pengurus harian atau rapat pleno," pungkasnya.
Lihat Juga: Ngaku Ketua Ormas di Semarang, Pria Ini Tendang Mobil dan Marah-marah: Aku Sek Duwe Wilayah!
(tri)
tulis komentar anda