Kisah Ritual Mistis dan Semedi Presiden Soeharto di Gunung Selok
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 05:00 WIB
Di Jampe Pitu, sosok Presiden yang di dunia internasional terkenal dengan sebutan The Smilling General itu melakukan semedi, menyepi, dan berkonsentrasi penuh memohon pada Yang Maha Kuasa.
Konon biasanya, Soeharto melakukan ritual mistis dan semedi meminta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa di Jambe Pitu pada bulan Suro. Dalam penanggalan Jawa, bulan Suro sering dianggap bulan yang keramat dan sakral.
Laku spiritual di Jambe Pitu dilaksanakan di Sanggar Pamujan, Sanggar Palereman Kakung, Sanggar Palereman Putri, dan Sanggar Supersemar.
Selanjutnya saat mendapat pawisik atau petunjuk ghaib, maka laku spiritual dilanjutkan ke lokasi Jambe Lima serta Goa Rahayu.
Suasana gelap di dalam Gua Rahayu konon bakal mengingatkan seseorang akan kematian. Dengan demikian dalam laku ritual yang dijalani bisa mengingat untuk berbuat baik dalam kehidupan.
Ritual dilanjutkan lagi ke dalam Goa Nagaraja yang konon memiliki banyak makanan dan benda. Dikisahkan makanan dan benda yang tersedia di bisa diambil sesuai dengan keinginan yang menjalani laku spiritual. Prosesi ritual selanjutnya, orang yang menjalani ritual mistis menghadap ke arah Laut Selatan Pulau Jawa.
Selain itu ada ritual berendam di aliran sungai yang deras. Ritual yang sering disebut Kungkum (berendam) ini konon sudah lama dilakukan Soeharto.
Bagi sebagian masyarakat, kepercayaan akan ritual mistis, spiritual dan lelaku hingga semedi masih kuat melekat. Karena itu tak hanya mantan Presiden Soeharto, namun banyak orang yang rela menjalani dengan tujuan dan maksud tertentu.
Mereka melaksanakan prosesi ritual bisa jadi ingin naik pangkat atau ingin mendapatkan keuntungan berlimpah dalam hal ekonomi, kekayaan, jabatan dan lain-lain.
Sumber: Arwan Tuti Artha: Dunia Spiritual Soeharto
Konon biasanya, Soeharto melakukan ritual mistis dan semedi meminta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa di Jambe Pitu pada bulan Suro. Dalam penanggalan Jawa, bulan Suro sering dianggap bulan yang keramat dan sakral.
Laku spiritual di Jambe Pitu dilaksanakan di Sanggar Pamujan, Sanggar Palereman Kakung, Sanggar Palereman Putri, dan Sanggar Supersemar.
Selanjutnya saat mendapat pawisik atau petunjuk ghaib, maka laku spiritual dilanjutkan ke lokasi Jambe Lima serta Goa Rahayu.
Suasana gelap di dalam Gua Rahayu konon bakal mengingatkan seseorang akan kematian. Dengan demikian dalam laku ritual yang dijalani bisa mengingat untuk berbuat baik dalam kehidupan.
Ritual dilanjutkan lagi ke dalam Goa Nagaraja yang konon memiliki banyak makanan dan benda. Dikisahkan makanan dan benda yang tersedia di bisa diambil sesuai dengan keinginan yang menjalani laku spiritual. Prosesi ritual selanjutnya, orang yang menjalani ritual mistis menghadap ke arah Laut Selatan Pulau Jawa.
Selain itu ada ritual berendam di aliran sungai yang deras. Ritual yang sering disebut Kungkum (berendam) ini konon sudah lama dilakukan Soeharto.
Bagi sebagian masyarakat, kepercayaan akan ritual mistis, spiritual dan lelaku hingga semedi masih kuat melekat. Karena itu tak hanya mantan Presiden Soeharto, namun banyak orang yang rela menjalani dengan tujuan dan maksud tertentu.
Mereka melaksanakan prosesi ritual bisa jadi ingin naik pangkat atau ingin mendapatkan keuntungan berlimpah dalam hal ekonomi, kekayaan, jabatan dan lain-lain.
Sumber: Arwan Tuti Artha: Dunia Spiritual Soeharto
tulis komentar anda