Inovasi Gadis Pangandaran Masuk Nominasi KIJB
Rabu, 13 Oktober 2021 - 17:42 WIB
PANGANDARAN - Inovasi Gadis atau Gerakan Pemeriksaan Iva Tes Dan Sadanis Keliling Desa merupakan terobosan dari Pemerintah Daerah Pangandaran di Bidang Kesehatan. Inovasi Gadis dipelopori oleh Puskesmas Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran kini menjadi salah satu nominasi Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) di 45 besar.
Inovasi Gadis merupakan layanan kesehatan terhadap pemeriksaan Iva Tes dan Sadanis kepada masyarakat yang berada di pedesaan.
Kepala Puskesmas Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran Nana Sutisna mengatakan, terobosan Inovasi Gadis dilatarbelakangi rendahnya kesadaran masyarakat dalam memeriksakan kesehatan rahim.
"Pelaksana Inovasi Gadis ini dilakukan oleh bidan Puskesmas Cigugur dan bidan praktek mandiri di wilayah kerja Puskesmas Cigugur," kata Nana, Rabu (13/10/2021).
Nana menambahkan, dalam menjalankan pelayanan Inovasi Gadis tersebut, petugas datang ke setiap Desa minimal satu tahun dua kali secara terjadwal.
"Adapun target sasarannya adalah wanita berumur 30 tahun sampai 50 tahun yang sudah menikah, namun wanita dibawah 30 tahun juga jika sudah menikah menjadi target sasaran Inovasi Gadis," tambahnya.
Pada 2017 angka pemeriksaan Iva Tes di Puskesmas Kecamatan Cigugur tergolong rendah, hanya mencapai 16 persen dari target sasaran sebanyak 4.142 orang. Melalui terobosan Inovasi Gadis pada 2019 angka pemeriksaan Iva Tes menempati angka 70,58 persen dari sasaran 4.142 orang.
"Keberhasilan dalam mencapai angka sasaran pemeriksaan Iva Tes tersebut jadi Juara I KIJB bersama PKK Kabupaten Pangandaran," ucap Nana.
Nana menuturkan, Inovasi Gadis saat ini berada pada posisi 45 besar KIJB dan akan berkompetisi masuk pada 10 besar. "Kami mohon dukungan dari semua pihak untuk mendukung Inovasi Gadis agar lulus masuk 10 besar KIJB," katanya. CM
Inovasi Gadis merupakan layanan kesehatan terhadap pemeriksaan Iva Tes dan Sadanis kepada masyarakat yang berada di pedesaan.
Kepala Puskesmas Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran Nana Sutisna mengatakan, terobosan Inovasi Gadis dilatarbelakangi rendahnya kesadaran masyarakat dalam memeriksakan kesehatan rahim.
"Pelaksana Inovasi Gadis ini dilakukan oleh bidan Puskesmas Cigugur dan bidan praktek mandiri di wilayah kerja Puskesmas Cigugur," kata Nana, Rabu (13/10/2021).
Nana menambahkan, dalam menjalankan pelayanan Inovasi Gadis tersebut, petugas datang ke setiap Desa minimal satu tahun dua kali secara terjadwal.
"Adapun target sasarannya adalah wanita berumur 30 tahun sampai 50 tahun yang sudah menikah, namun wanita dibawah 30 tahun juga jika sudah menikah menjadi target sasaran Inovasi Gadis," tambahnya.
Pada 2017 angka pemeriksaan Iva Tes di Puskesmas Kecamatan Cigugur tergolong rendah, hanya mencapai 16 persen dari target sasaran sebanyak 4.142 orang. Melalui terobosan Inovasi Gadis pada 2019 angka pemeriksaan Iva Tes menempati angka 70,58 persen dari sasaran 4.142 orang.
"Keberhasilan dalam mencapai angka sasaran pemeriksaan Iva Tes tersebut jadi Juara I KIJB bersama PKK Kabupaten Pangandaran," ucap Nana.
Nana menuturkan, Inovasi Gadis saat ini berada pada posisi 45 besar KIJB dan akan berkompetisi masuk pada 10 besar. "Kami mohon dukungan dari semua pihak untuk mendukung Inovasi Gadis agar lulus masuk 10 besar KIJB," katanya. CM
(srf)
tulis komentar anda