Siasat Gajah Mada dan Persaingan Menumpas Pemberontakan Sadeng dan Keta

Senin, 11 Oktober 2021 - 05:05 WIB
Namun, Patih Arya Tadah yang mendengar kabar Ra Kembar mendahului perang. Penumpasan pemberontakan Sadeng menjadi kacau.

Seorang utusan pun dikirim untuk menemui Ra Kembar agar mengurungkan niatnya dan membawa kembali pasukan yang dibawanya. Tetapi, Ra Kembar menolak. Alasannya, apa yang dilakukannya itu semata-mata demi negara.

Pertempuran tak terelakkan. Dalam beberapa hari pertempuran, jumlah pasukan yang dipimpin Ra Kembar menyusut. Majapahit kian terdesak.

Nah, soal siapa yang akhirnya sukses memimpin penumpasan pemberontakan Sadeng-Keta pun ada beberapa versi. Ada yang menyebut Tribhuwana Tunggadewi berangkat sebagai panglima menyerang Sadeng. Dia didampingi sepupunya, Adityawarman.

Ada juga yang menyebut kolaborasi Tribhuwana Tunggadewi, Gajah Mada, dan Adityawarman yang sukses menumpas pemberontakan Sadeng.

Dr Purwadi dalam buku Sejarah Raja-Raja Jawa menulis bahwa yang berhasil menumpas pemberontakan Sadeng adalah Adityawarman. Dia adalah sahabat Gajah Mada dari tanah Melayu, yang waktu itu sedang berkunjung ke Jawa.

Adityawarman mengambil peranan untuk menyelamatkan muka Gajah Mada di hadapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi dan Arya Tadah. Dia bersama pasukannya tiba-tiba sudah sampai di Sadeng dan segera menuju sarang pemberontak.



Sadeng tidak siap dengan kedatangan musuh yang sangat tiba-tiba. Para pemberontak Sadeng dan Keta menyangka yang akan maju ke medan perang adalah Gajah Mada. Namun, yang muncul malah Adityawarman dan pasukannya. Karena itu, dalam waktu singkat, Sadeng berhasil dilumpuhkan oleh Adityawarman.

Meski marah, Gajah Mada masih mampu memendamnya karena ada masalah lebih besar yang harus diselesaikan. Gajah Mada segera memerintahkan pasukan Majapahit segera ke Sadeng.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More